Jakarta,
Menyambut usinya ke-21, Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) punya "gawe" besar dalam program Bea Siswa Mencetak 1000 Sarjana Jurnalis dan Mensarjanakan Jurnalis.
"Gawe" besar itu akan dituangkan lewat MOU dengan Universitas Attahariyah malam nanti sebelum Seminar Virtual dengan tema "Mengabdi untuk Negeri, Menjaga Negara Tercinta" disampaikan oleh KH Dr. Muchtar Ali Ngabalin, 28/10.
"Alasan program bea siswa itu diluncurkan, karena para jurnalis itu sibuk dengan profesinya, mereka selalu dikejar deadline. Terlebih di era online saat ini," tutur Sekretaris Jenderal DPP IPJI, Dr. Suherman Saji dalam rapat Kepanitian HUT IPJI di ruang kerjanya, Universitas Attahiriyah, 26/10.
"Karena itu MOU-nya dengan kampus ini," tambah Pak Rektor, sapaan akrab Suherman Saji di kalangan IPJI.
Apalagi pihak yayasan merestui sinergisitas tersebut, sehingga dituangkan dalam MOU.
Sebagai seorang pendidik, Suherman menyambut gembira "gawe" maupun visi IPJI tersebut. Sebab, menurutnya, pendidikan adalah aset terbesar di era global saat ini, melebih Sumber Daya Alam yang persediannya terus menipis.
"Sementara pendidikan tidak pernah tergerus," tandas alumnus UNJ, sekaligus seniornya Ngabalin di kampus tersebut.
Sekadar bukti, lelaki asal Kuningan, Jawa Barat, ini menyebut orang kaya nomer satu di dunia adalah Jeff Bozes, pemilik penjualan buku Amazon.com, sebuah situs yang mengedukasi penjualan buku.
"Jadi itu yang menginspirasi kami lewat program Bea Siswa Mensarjanakan Jurnalis," jelas Suherman.
Dia mengaminkan Ketua Umum IPJI, Lasman Siahaan. Program ini akan menambah profesional para jurnalis, terutama para jurnalis jebolan IPJI, nasionalismenya lebih tinggi, tidak memberitakan hoax, selalu uji konfirmasi, sekaligus bisa jadi sandaran masa drpan.
"Kalau dia selesai hukum, kan bisa jadi pengacara atau notaris," jelas Suherman sumringah. (***)