Jakarta, Skandal
Perkumpulan Wartawan Online (PWO) Independen Indonesia dan Ikatan Media Online (IMO) Indonesia, dua organisasi yang dibidani pengurus Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI), sepakat menggelar perhelatan bersama sekaligus mengikuti Sosialisasi Bela Negara di Hotel Grand Cempaka, Jalan Letnan Jenderal Soeprapto, kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat 13/4 lalu.
Mayjen Hartind Asrin
PWO Independen Indonesia yang diawaki oleh Ny. Marnala Emmi Manurung melakukan Grand Launching, lima hari setelah deklarasi di Hotel Cibulan Puncak, 8/4. Grand Launching dilakukan siang hari, seusai sholat Jumat.
Sementara IMO Indonesia melantik dan mengukukuhkan kepengurusan IMO DPW DKI malam hari, sekitar pukul 19.00 WIB.
Perhelatan kedua organisasi itu dihadiri oleh para pengurus DPP dan perwakilan daerah, termaksud Ketua Dewan Pembina dan Penasehat masing-masing.
Dari PWO Independen Indonesia dihadiri oleh Ketua Dewan Penasehat Laksamana TNI (Pur) Tedjo Edhi Purdijanto sekaligus memberikan pembekalan agar PWO Independen Indonesia tampil tanpa hoax.
Sementara dari IPJI hadir Dewan Pembina Mayor Jenderal TNI (Pur) Drs. H. Hendradji Soepanji, Sekretaris Jenderal Ida Parwati dan beberapa pengurus lain, seperti Lasman Siahaan dan Yoseph Hutabarat.
Laksamana (Pur) Tedjo Edhy dan Pengurus IMO, Brando
"Meski dibidani pengurus IPJI, tapi IMO dan PWO tidak punya hubungan struktural dengan IPJI, kecuali hubungan emosional," jelas Ida Parwati pada awak media. Mantan penyiar berita Seputar Indonesia IMO dan PWO dapat membangun sinergisitas, kendati keduanya punya ranah yang berbeda.
"IMO itu perkumpulan perusahaannya, sedang PWO jurnalisnya. Mereka tak dapat dipisahkan menghasilkan produk jurnalistik," tutur perempuan yang sapaan akrabnya Inong ini.
Menurut dia, sosialisasi Bela Negara ini merupakan kedua kalinya dilakukan oleh IPJI dengan Kementerian Pertahanan Keamanan. Pertama dilakukan 28 Oktober 2016, dalam rangka menyambut HUT IPJI ke 16 di Kantor Kemenhan.
"Kedua dilakukan di sini saat IPJI melahirkan dua organisasi IMO dan PWO," tambah Ida, menyebut penyelenggaran kedua kalinya ini IPJI menunjuk IMO sebagai penyelenggara.
Direktur Jenderal Strategi Pertahanan (Strahan) Kemenhan Mayor Jenderal TNI (Pur) Hartind Asrin mengharapkan agar IMO dan PWO juga memiliki semangat bela negara dengan melakukan pemberitaan yang positif dan punya militansi melawan menangkal berita-berits hoax.
"Itu harus dilakukan dengan semangat tanpa kenal lelah," jelas urang awak, Pariaman, Sumatera Barat.
Menurut Hartind, bela negara itu meliputi Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya (Ipoleksosbud). "Itu artinya, mari kita melakukan Bela Negara sesuai dengan aktivitas dan profesi masing-masing dengan memberikan hal terbaik," tutur Hartind.
Dalam sosialisasinya, Hartind memberikan contoh dalam slide, seperti di bidang olahraga pencapaian bulutangkis, sepak bola usia 16 dan sebagainya.
"Itu adalah bagian dari bela negara untuk berprestasi dan memberikan yang terbaik kepada bangsa dan negara," jelasnya, seraya menyebut payung hukum Bela Negara pasal 27 ayat 3, pasal 30 ayat 1 UUD 1945.(Ojie)