Semarang, Skandal
Dari 7 atlet Yayasan Lindu Aji yang berlaga pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) Muaythai di Semarang, tercatat 4 atlet yang meraih medali meraih emas dan 2 medali perak. Sementara satunya gagal meraih medali apa pun.
Mereka yang meraih medali emas
atas nama Agape Putra Susilo (kelas 75 kilogram senior), Pratiwi (kelas 60 kilogram senior putri), san dua medali dari Jovan (kelas 51 kilogram yunior dan shallom kelas 54 kilogram yunior). Sedangkan medali perak dipersembahkan Riski di kelas pemula 30 kilogram dan Jordan di kelas pemula 27 kilogram.
''Para atlet yang kami bawa merupakan hasil seleksi dari mereka yang mengikuti latihan di Lindu Aji RRI," ungkap pelatih Muaythai Gunawan.
Kejurda Muaythai ini berlangsung di GOR Satria Semarang selama tiga hari, 7-10 Agustus 2019.
Berkat prestasi tersebut, Yayasan Sosial Lindu Aji, memberikan penghargaan berupa bonus uang pembinaan. Proses penyerahan diserahkan langsung oleh pengurus Yayasan Sosial Lindu Aji seperti Ketua Pembina Yayasan Sosial Lindu Aji Ikhwan Ubaidillah, Ketua Yayasan Sosial Lindu Aji Fredy Gondo Wardoyo dan Sekretaris Pembina Yayasan Lindu Aji Untung Budiarso.
Bonus diserahkan kepada para atlet yang berhasil memperoleh medali di kediamannya Perum Griya Rahardja Nomor 26 A, Kalicari, Semarang.
''Kami mengucapkan terima kasih kepada para atlet yang telah mengharumkan nama Lindu Aji di kejurda Muaythai dengan memperoleh medali.
Ketua Pembina Yayasan Sosial Lindu Aji, Ikhwan Ubaidillah berharap ke depan prestasi ini bisa terus ditingkatkan lagi.
Dia juga akan merubah sistem pembinaan atlet yang selama ini dirasa kurang optimal. Nantinya dengan model baru ini para atlet akan mendapatkan gaji bulanan oleh Yayasan Sosial Lindu Aji.
Menurut Ikhwan, penerapan sistem ini, karena dipandang konsentrasi dan fisik atlet tidak akan maksimal di dalam pertandingan jika mereka harus berlatih sambil kerja.
"Melalui pemberian gaji bulanan ini diharapkan para atlet akan lebih matang sebelum mempersiapkan diri sebelum pertandingan. Jadi nanti kerjaan mereka para atlet hanya latihan dan latihan,'' ujarnya
Untuk mendukung sistem tersebut Yayasan Sosial Lindu Aji bakal menggandeng beberapa perusahaan guna menjadikan atlet tersebut sebagai anak asuh.
Selain itu, pihaknya juga akan membuat tatanan manajemen yang mengelola para atlet secara lebih profesional. "Melalui sistem baru ini, diharapkan dapat kembali mengibarkan bendera Lindu Aji dikancah olahraga yang sekarang dirasa agak menyusut soal prestasinya,'' tandasnya. (Oji)