Meski Sudah Divaksin Covid 19, Masih Tertular Varian Omicron?
Sabtu, 22 Januari 2022 | Dilihat: 360 Kali
foto istimewa
Penulis : Fathonie AG
Editor : H. Sinano Esha
JAKARTA - TabloidSkandal.com ll Hasil Rapat Koordinasi Evaluasi PPKM Jawa-Bali bersama seluruh Gubernur Jawa-Bali dan Forkimpimda, Kamis (20/1/2022), disebutkan bahwa kasus Covid-19 saat ini sebagian besar terjadi di Jabodetabek.
Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juga menginformasikan, bahwa saat ini kasus terbanyak ada di DKI Jakarta, dan tidak tertutup kemungkinan akan menyebar ke daerah di sekitarnya.
Hal itu dibenarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, hingga Rabu (19/1/2022) tercatat penularan kasus Omicron mencapai 988 orang. Sementara Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) telah mencatat yang terinfeksi di seluruh Indonesia bertambah menjadi 1.161 orang hingga Jumat (21/1/2022).
Anehnya, menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, sebagian besar yang terinfeksi Omicron tercatat sudah divaksinani Covid 19.
“Kasus Omicron terbanyak mereka yang bepergian ke luar negeri, angkanya mencapai 831 kasus,” sebut Nadia.
Sementara itu, Menko Maritim & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yang juga Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), menghimbau Panglima TNI-- berkoordinasi dengan Menkopolhukham Mahfud MD -- dan Asops Kapolri untuk kembali menyiapkan isolasi terpusat di setiap daerah.
Selain itu, Luhut juga mengingatkan kepala gubernur, bupati, walikota dan pihak militer (Pangdam, Kapolda, dan seluruh jajaran di bawahnya) turut mendukung aktualisasi data kasus Covid-19, dan diharapkan jangan ada yang ditutupi agar segera dapat ditentukan langkah yang benar dan terukur.
Seruan tersebut lantas membuat seluruh kepala daerah bersiap-siap menyediakan perawatan dan menyiapkan langkah antisipasinya. Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Banten, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Bali, Wakil Gubernur DIY, Sekda Jawa Barat, dan Sekda Jawa Timur bahkan sudah lebih dulu memaparkan kondisi terkini tiap daerahnya akibat gelombang virus Omicron.
"Upaya flattening the curve atau memperlandai kenaikan kasus positif harus dilakukan untuk mengurangi beban sistem kesehatan. Kuncinya adalah penegakan protokol kesehatan dan akselerasi vaksinasi di tiap daerah," kata Luhut.
‘Teater Perang' sesungguhnya, lanjutnya, akibat peningkatan kasus terjadi di wilayah Jabodetabek. Untuk itu, dia berharap Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat segera mengakselerasi vaksinasi booster.
Seperti yang dijelaskan dr Erlina dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, varian Omicron ini lebih menunjukkan gejala batuk-batuk dibanding sesak nafas; sehingga seluruh masyarakat harus dapat lebih memperhatikan lagi gejala yang dialami.
"Kami saat ini juga telah mengajarkan kepada tenaga kesehatan mengenai telemedicine, terkait tata cara isolasi mandiri, penggunaan obat-obatan; supaya ketika kasus kembali naik, seluruh Nakes (Tenaga Kesehatan) telah siap," tuturnya.