Tutup Menu

Lagi, Politisi Gugat Perhitungan Suara

Jumat, 07 Juni 2019 | Dilihat: 762 Kali
    
Saumlaki, Skandal

Gugatan terhadap hasil perhitungan suara bertambah lagi. Kali ini terjadi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. 





Seorang caleg, Dapil 1 Tanimbar Selatan, menggugat hasil perhitungan suara karena menemukan kecurangan, terutama penggelembungan suara pada Caleg tertentu. Dia mengugat ke  Gakumdu Provinsi Maluku.

"Biasa, ada suara siluman," tandas politisi yang masih merahasiakan jati dirinya. Dia menyebut kejadian ini pada TPS 3 Desa Lauren, Kecamatan Tanimbar Selatan.

Di TPS itu, surat suara yang digunakan 233, sedangkan surat suara sah dan tidak sah berjumlah 244. 

Sementara di DAA 1, TPS Desa Lauran  berjumlah 241. "Jadi ada perbedaan  dan selisih suara pada DAA 1, 8 suara," jelasnya. Itu artinya,   surat suara sah dan tidak sah mengalami peningkatan 11 surat suara.

Temuan itu terbukti pada C1 Berhologram pada Desa Lauran, khususnya pada Partai No Urut 13 (Hanura), calon urut urut 2 dan no urut 10, mendapatkan suara dari 14 suara. Tapi anehnya dicoret jadi 19 suara pada saat rekapitulasi tingkat PPK, saat bedah kotak pada TPS desa Lauran, sesuai  rekomendasi Panwas.

Namun pada saat bedah Kotak tidak di buktikan dengan c7, daftar hadir, sangat di sayangkan lagi  Ketua PPK Tansel Oliver Srue, menyampaikan hanya melakukan Penyesuaian  asalkan suara partai masing-masing tidak bergeser.

Padahal, menurut dia,  pembuktiaanya dengan  C7 daftar hadir, apakah sesuai dengan surat suara yg digunakan sebanyak 233, surat suara sah dan tidak sah berjumlah 244 dan surat suara sesuai DAA 1 berjumlah 241.




"Berikutnya TPS 4 Desa Lauran, ada 4 surat suara fisik hilang entah ke mana," ungkapnya. 

Di TPS 6 Desa Lauran, ada terdapat 2 buah C1 Plano, dan terjadi pelangaran Pemilu sehingga harus di proses hukum, meskipun pada TPS tersebut sudah bedah kotak. "Tetapi temuan yang bikin kaget ada C1 Berhologram 2 buah, " ungkapnya.

Kata dia, pertanyaannya dan akan di telusuri, siapa yang terlibat baik komisiner KPUD maupun KPPS dan PPK, sehinga terdapat 2 buah C1 Berhologram.
"Bukan hanya persoalan di desa Lauran tetapi terjadi di beberapa titik," ungkapnya mengakgiri bincang dengan Skandal di rumahnya, kawasan Saumlaki, semalam 6/6.(TAN 1)

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com