Skandal Muba
Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Desa Simpang Tungkal menuntut PT Conocho Philips agar memperkerjakan mereka di Perusahaan Tambang Gas tersebut.
Hal ini disampaikan dalam aksi demonstrasi yang digelar di PT Conoco Phillips area Grissik , Selasa (25/2/2020).
Aksi tersebut didukung Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pengawasan Pembangunan (PP-Sumsel) dan Pemerhati Organisasi Sosial Ekonomi (POSE) RI. Keduanya memperkuat barisan warga Simpang Tungkal dalam aksi Demonstrasi menuntut keadilan tersebut.
Ketua umum DPP POSE RI, Ides Lefri, SH, mengatakan kehadiran POSE RI merupakan bentuk dukungan lembaga yang dipimpinnya dalam membela masyarakat Simpang Tungkal yang merasa haknya dikebiri.
"Perjuangan tersebut tak sebatas demo yang akan dilakukan pada esok hari
Jika masyarakat belum mendapatkan haknya bisa saja permasalahan ini kita lanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi, kementerian misalnya," kata Ides dalam orasinya.
Menurut dia, sikap Manajemen PT ConocoPhillips yang lebih mengutamakan kepentingan pejabat dan warga luar dalam merekrut tenaga kerja adalah sebuah sikap yang tidak bisa dibenarkan. Termasuk lebih mengutamakan kepentingan pejabat dalam mengalokasikan pekerjaan dan peluang usaha lainnya.
"Jangan mentang-mentang mengaku masukkan mobil Wabup kemudian mobil masyarakat dibuang, diputus kontraknya. Jangan oiii, masyarakat kecil ini juga butuh kehidupan, butuh makan," ujarnya.
Susien Ilham, Ketua Paguyuban masyarakat Simpang Tungkal, sebagai warga yang bermukim diring satu PT ConocoPhillips jika terjadi sesuatu, maka mereka lah yang akan menerima dampak langsung, khususnya
tanah tempat PT ConocoPhillips membangun usaha adalah tanah nenek moyang mereka, termasuk yang meneken amdalnya. "Jadi tolong jangan abaikan mereka," tegasnya.
Ilham menjelaskan, sebenarnya jika didasari itikad baik bukan hal yang susah bagi PT ConocoPhillips untuk merealisasikan permintaan tersebut. Apalagi sejumlah warga sudah punya banyak pengalaman bekerja di sejumlah perusahaan kontraktor ConocoPhillips.
"Ada 34 perusahaan kontraktor di PT Conoco Phillips ini, masukkan 4 atau 5 orang saja satu perusahaan kontraktor, selesai sudah. Jangan kami tak diajak , kami juga bisa marah, ini tanah kami ,tanah nenek moyang kami, tempat kami lahir dan tempat kami berkubur," ujarnya.
Koordinator LSM PP-SUMSEL , Idham Zulfikri menambahkan aksi tersebut merupakan aksi penyampaian aspirasi masyarakat Simpang Tungkal yang merasa haknya sebagai warga tempatan diabaikan.
"Semoga apa yang dilakukan hari ini mendapat tanggapan positif dari manajemen PT Conoco Phillips dan anak anak putra daerah bisa ikut bekerja,"pungkasnya.
Sekitar satu jam berorasi aksi yang dikawal ketat aparat kepolisian yang dikoordinir Polsek Tungkal Jaya, pihak PT ConocoPhillips menerima empat perwakilan untuk berdiskusi guna mendapatkan solusinya.( tim )