Langgur Skandal
Merebaknya Covid -19 dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, tak terkecuali keluarga nelayan dan pembudidaya rumput laut yang tinggal di kawasan pesisir. Mereka memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap sumber daya perikanan.
Terlebih penerapan social distancing bukan hanya membatasi pergerakan masyarakat untuk beraktifitas sehari-hari, tapi juga membatasi roda perekonomian masyarakat. Terutama daya beli masyarakat yang menurun, menyusul maraknya PHK, bangkrutnya perusahaan, sehingga pengangguran membengkak.
Situasi ini, membuat Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara tidak tinggal diam. Mereka melakukan pendataan terhadap nelayan dan pembudidaya rumput laut yg terdampak Covid 19 di beberapa kecamatan. Salah satunya di Kecamatan Kei Besar Kabupaten Maluku Tenggara.
Dari data dan informasi yang diliput, setidaknya, ada dua dampak yang harus ditanggung oleh keluarga nelayan dan pembudidaya rumput laut akibat penyebaran Covid-19, Pertama, tertular Covid-19 dengan cepat. Kedua, menurunnya pendapatan karena terputusnya rantai pasar (supply chain) ikan dan rumput laut dari nelayan dan pembudidaya sebagai produsen kepada masyarakat luas sebagai konsumen.
Buktinya, dengar saja keluhan nelayan di Kecamatan Kei Besar. Dia mengaku, sebelum Covid 19 hasil tangkapan mereka bisa terjual habis. Sebab, selain dijual untuk masyarakat Ohoi sendiri, mereka juga bisa menjual di desa tetangga. Bahkan biasanya dibeli langsung oleh pemasar (papalele) di Ohoi mereka.
Namun setelah pandemi Covid 19 dengan berlakunya social distancing menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat. Jarang sekali pemasar (papalele) datang untuk membeli ikan di ohoinya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap produksi mereka.
Lagi-lagi, pandemi corona membuat kehidupan mereka terpuruk. Tak ada yang bisa mereka lakukan, kecuali menunggu uluran tangan pemerintah. Mereka, seperti halnya masyarakat umum, menerima bantuan sembako, BLT dan sebagainya.
Semoga setelah gaung New Normal, vaksin corona dapat ditemukan, sehingga kehidupan masyarakat normal seperti semula, terutama ekonomi. (***)