Bekasi, Skandal
Kasat Lantas Polres Kabupaten Bekasi, AKBP Tartono SH, MBA mengajak semua masyarakat, khususnya masyarakat Bekasi untuk taat aturan tertib berlalu lintas.
"Taat berlalu lintas merupakan kesadaran dan tanggungjawab bersama," jelas AKBP Tartono.
Bahkan, menurut dia, kesadaran itu bukan hanya saat Operasi Patuh, tetapi keselamatan berlalu lintas adalah tanggung jawab semua pihak setiap hari.
"Kita semua prihatin atas begitu besar dan banyaknya korban kecelakaan lalu lintas dari bulan Januari sampai dengan Agustus tahun ini," ujar Kasat Lantas AKBP Tartono.
Dia menyebut jumlah kecelakaan sebanyak 484 kejadian, dengan korban sebanyak 681 orang. Dari jumlah itu, tercatat jumlah korban meninggal dunia sebanyak 32 orang, luka berat 83 orang dan luka ringan 566 orang. "Jumlah kerugian diperkirakan sebesar Rp. 533.500.000,," tandasnya.
Menurut AKBP Tartono, lalu lintas yang aman, selamat, tertib dan lancar merupakan upaya membangun peradaban dan mendorong produktifitas sehingga dapat meningkatnya kualitas hidup.
"Makanya edukasi tentang Road Safety adalah edukasi sepanjang hayat," tandasnya. Ia mengumpamakan
belajar tentang Road Safety tidak sebatas saat ujian SIM.
"Peka dan peduli akan keselamatan merupakan kewajiban yang senantiasa ditumbuh kembangkan," paparnya, sambil berjargon Mari Stop pelanggaran, Stop kecelakaan, Keselamatan untuk kemanusiaan.
Dia berharap, sosialisasi yang dilakukan Polres Bekasi, perlahan tapi pasti menuaikan hasil.
"Malah saat ini menumbuhkembangkan kesadaran berlalulintas dan dari komunitas baik Ojol dan Opang (ojek pangkalan) pun punya ide ide bagaimana membantu Polri ikut peduli tertib berlalu lintas," tuturnya bersemangat. ((Ian)