Tabloidskandal.com - Marabahan || Pelatihan jelujur kain berpola dengan teknik Sasirangan tradisional dan mencelup pewarna alam yang digelar PDWA di desa Tatah Mesjid (21/8/24).
Sejumlah 50 Orang ibu rumah tangga di desa Tatah Mesjid begitu antusias mengikuti latihan sasirangan (Sasirangan adalah kain tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan,Sasirangan berasal dari kata sirang atau manyirang yang dalam bahasa banjar berarti menjelujur atau teknik menjahit menggunakan tangan) mulai dari awal sampai akhir kegiatan yang digelar.
Dosen dari ULM (Universitas Lambung Mangkurat) sebagai pemberi materi pelatihan yaitu Anna Nur Faidah berharap semoga latihan ini dapat memberikan tambahan ilmu kepada Ibu-ibu yang mengikuti pelatihan
Adapun latihan mengolah sasirangan menggunakan pewarna alami, karena salah satu cara untuk dapat melestarikan lingkungan, ujar Anna.
Pembuatan bisa mengunakan limbah-limbah alam, seperti limbah serbuk kayu Ulin, tanaman kunyit dan bahan alam lainya, tambahnya
Kami berharap kepada warga desa Tatah Mesjid ini bisa mandiri, sehingga akan mendapatkan penghasilan baru bagi perekonomian rumah tangga mereka.
Desa Tatah Mesjid merupakan desa ramah lingkungan, maka pembuatan sasirangan juga harus ramah ujar Ketua PDWA.
PDWA Untuk kedepannya tidak hanya memproduksi dia juga akan membantu untuk pemasaran hasil buatan sasirangan Desa Tatah Mesjid kepada masyarakatan luas, katanya.
Muhammad Ridho pelatih pembuat sasirangan yang juga penyuka sasirangan alam (Assalam) mengungkapkan bahwa dengan mengunakan pewarna dari alam tidak akan membahayakan kulit saat pengrajin menggunakannya, tidak mencemari lingkungan dan hasil pewarnaannya juga lembut dan lebih indah. ungkapnya.
Muhammad Ridho juga dikenal sebagai Orang yang suka memanfaatkan tanaman, dengan cintanya terhadap tanaman pewarna alam tersebut, ia mengusulkan kepada pemerintah kota Banjarmasin untuk membantu membuatkan taman khusus mengoleksi tanaman pewarna alam, dengan adanya taman tersebut bukan hanya mempercantik kota, juga bisa menjadi lokasi penelitian para mahasiswa di perguruan tinggi.
menurutnya, tanaman pewarna alam bukan saja dapat digunakan sebagai zat pewarna alami tetapi juga bisa menjadi tanaman dan obat obatan dan tidak akan mencemari lingkungan, tutupnya.
(Irwan)