Saumlaki - TabloidSkandal.com
Cornelis Belay, Asisten Satu (1) pada pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) di duga kuat membekap pengusaha perikanan asal Korea, Mr Lee yang berlokasi di pasar Omele, kecamatan Tanimbar Selatan, kabupaten Kepulauan Tanimbar yang tidak mengantongi ijin pengolahan perikanan," ungkap Sumber, 27/04 yang meminta identitasnya di rahasiakan.
"Sangat di yakini dari sumber terpercaya, Asisten 1 (Satu) Cornelis Belay membekap pengusaha perikanan yang tidak tau latar belakangnya apa ?, saat Dinas Perikanan melakukan penegasan dalam rangka penertiban perijinan,pemanfaatan dan pengelolaan hasil perikanan, ternyata selama ini Dinas Perikanan bobol untuk Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) kita" tutur sumber.
Lanjut dia "bobol karena di bentengi oleh Ayam jagonya, Cornelis Belay sebagai Asisten 1 (Satu) yang membekap pengiriman barang (ikan) secara ilegal dengan menggunakan ijin orang lain dan ternyata, Mr Lee tidak memiliki ijin pengolahan perikanan, praktek ini sudah berjalan dari tahun 2016 sampai sekarang ini dan Mr Lee selalu di bentengi oleh Cornelis Belai semenjak dirinya menjabat sebagai Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) sampai sat ini sebagai Asisten 1 ( Satu)," tegasnya
"Dia selalu mengancam jajaran Karantina perikanan untuk pengiriman barang (Ikan) secara ilegal dengan mengunakan ijin orang lain sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) semakin berkurang dari sektor perikanan karena yang bersangkutan tidak membayar retribusi pada Dinas Perikanan karena di bentengi dengan menggunakan jabatan Asisten 1 (Satu) untuk bertanggung jawab penuh terhadap pengiriman barang (Ikan)," bebernya
Di tambahkan, "Ini korporasi besar dan sebuah kejahatan yang tidak perlu di bendung, kami akan melaporkan kepada Bupati tentang kejahatan yang terselubung selama ini di sektor perikanan yang di bentengi oleh saudara Cornelis Belay yang mana telah merugikan daerah ratusan juta rupiah hingga milyaran rupiah," urainya
Asisten 1 (Satu) Cornelis Belay,melalui telepon seluler saat di konfirmasi Wartawan media ini menjelaskan, "Saya tidak tau dengan ijin perikanan, Saya hanya di perintahkan Bupati untuk memfasilitasi guna memediasi antara pihak pengusaha dan Dinas perikanan, Saya tidak ada hubungan apapun dengan Mr Lee." bantahnya.
"Permasalahanya itu tempat usaha di pasar Omele,dan itu kewenangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) dan mau di sabotase oleh Dinas Perikanan dan kemudian mereka melaporkan ke bapak Bupati dan Saya di perintahkan oleh bapak Bupati untuk menyelesaikan masalahnya, bukan yang lain dan Saya tidak ada urusan terkait ijin perikanan." bantahnya
Lanjut dia,"Bilang (sampaikan) par (kepada) Pede (Nama panggilan Kepala Dinas Perikanan), jangan menjebak orang lain, Saya tidak punya hubungan dengan masalah itu dan Saya akan tuntut nama baik, karena Saya tidak tau terkait masalah ijin.
Namun tiba - tiba, komunikasi telepon terputus karena di padam oleh Asisten 1 (Satu) Cornelis Belay tanpa alasan yang jelas.
(TAN 1)