Tutup Menu

Bupati KKT Ancam Usir Perusahaan Security dari Jakarta

Jumat, 18 Oktober 2019 | Dilihat: 971 Kali
    


Saumlaki, Skandal 

Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar Propinsi Maluku Petrus Fatlolon di ruang kerjanya 16 oktober 2019 serius mengacam, kepada para kontraktor luar jika ingin menangani pengadaan tenaga security (Outshourching) pada proyek pembangunan Blok Masela.

Hal itu disampaikannya dalam acara Sosialisasi kepada para kontraktor lokal di kota Saumlaki, Rabu, 16 Oktober 2019, yang dilaksanakan oleh Inpex Masela, Ltd.
 
“Saya akan usir kontraktor itu,” tegas Fatlolon 

Menurut Fatlolon, tidak sepantasnya kontraktor asal luar daerah kabupaten ini,  menangani pekerjaan pengadaan Sicurity atau hanya hal-hal kecil pada proyek Blok Masela, seperti menyediakan jasa tenaga security, tenaga cleaning service dan lain sebagainya, karena kontraktor lokal juga mampu menangani hal tersebut. 

“Pengadaan tenaga security (satpam), kenapa harus kontraktor didatangkan dari Jakarta? Saya sudah teriak dan suarakan sejak tahun 2017 ketika saya dilantik tatkala itu. Kira-kira tiga bulan setelah dilantik saya ketemu manajemen inpex di Jakarta, saya minta orang Tanimbar dipersiapkan dari sekarang, " pungkasnya.

Bupati Petrus Fatlolon pun memberikan contoh ketika  kejadian pengusiran terhadap para pekerja yang bukan orang lokal di Bintuni-Papua (proyek migas), yang pernah dilakukan di sana beberapa waktu lalu.

“Kejadian empat bulan yang lalu di Bintuni itu, dijemput oleh Kepala Dinas tenaga kerja. Kadispun datang ke bandara, usir tenaga kerja dari luar karena orang Papua pun belum direkrut, sudah didatangkan dari luar. Ini fakta, semoga di Tanimbar tidak terjadi seperti di Papua,” kata Fatlolon.

Sebagai Bupati Kepulauan Tanimbar, Fatlolon berharap para kontraktor lokal maupun tenaga pekerja sudah semestinya disiapkan dari sekarang, agar nantinya saat Blok Nasela beroperasi, para kontraktor lokal maupun tenaga kerja lokal sudah siap sedia dan dilibatkan dalam mega proyek tersebut.

Fatlolon meminta kapada 
perusahan yang megah ini, agar secepatnya membangun kordinasi dengan pemerintah daerah dalam menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan barang dan jasa, temasuk tenaga kerja paling kurang sudah 10% dipekerjakan di INPEX perusahan yang megah itu, Sehingga tidak meninggalkan kesan yang akan sama dengan Papua.

Terhadap penyampaian aspirasi Bupati Petrus Fatlolon, menurut Iwan Kurniawan, telah disampaikan pada dua minggu yang lalu kapada Inpex. Sebagai tindak lanjut, INPEX, SKK Migas dan Pemda sepakat memperkuat komunikasi serta membentuk tim yang akan melakukan kordinasi berkesinambungan mengenai pendayagunaan SDM maupun vendor/perusahan setempat di tanimbar untuk mendukung proyek pengembangan lapangan Abadi wilaya kerja Masela.

Terkait pendayagunaan tenaga kerja setempat untuk proyek LNG Abadi,  setelah POD revisi disetujui bulan juli 2019, saat ini prosesnya INPEX tengah mempersiapkan. Pemetaan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran potensi  tenaga kerja termasuk kwalifikasi untuk dapat memenuhi persyaratan yang dibutuhkan oleh proyek LNG abadi. (MI)

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com