Skandal Jepara.
Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke73 Polres Jepara menggelar bermacam macam atraksi di Lapangan Desa Mindahan, Kecamatan Batealit, atau lebih tepatnya depan markas Polsek Batealit, Rabu (10/7).
Atraksi diawali oleh polisi cilik (pocil) dari pelajar SD, hingga peragaan bela diri militer serta atraksi tenaga dalam, oleh para personel TNI-Polri.
Tampak tumpukan bata ringan, buis beton gorong-gorong, dan gagang besi pompa dragon, lazim digunakan sebagai material bahan bangunan keras, kuat dan kokoh.
Tontonan ini disaksikan
sejumlah tamu dan undangan memastikan bahan matereal tadi.
Berbeda jika bahan tersebut dihadapkan kepada 24 personel tim soliditas TNI-Polri. Dengan kemampuan, keyakinan serta soliditas, material tersebut dengan mudah dihancurkan.
Selain untuk memperingati HUT Bhayangkara, atraksi tersebut juga demi meneguhkan soliditas dalam menjaga NKRI.
Pada usia ke-73 berbagai ucapan doa dan harapan untuk Polri datang dari berbagai elemen masyarakat. Tak terkecuali dari Plt Bupati Jepara Dian Kristiandi beserta Forkopimda.
Andi sangat mengapresiasi kinerja Polri, khususnya Polres Jepara. penanganan keamanan dan ketertiban masyarakat secara umum.
"Di HUT ke-73, semoga tambah jaya dalam memberikan pengayoman, perlindungan, dan pelayanan kepada warga masyarakat," ucap pria asli desa mlonggo yang saat ini berkuasa di Jepara.
Sementara ABP Arief Budiman, mantan Kapolres Sragen yang kini menjabat Kapolres Jepara mengaku akan terus melakukan peningkatan di segala aspek, baik peningkatan lembaga, personel hingga pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu, penguatan koordinasi dengan TNI, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, serta masyarakat. Sehingga mampu memelihara keamanan dan ketertiban sosial,usai pertunjukan atraksi masyarakat mindahan dihibur serta dimeriahkan orkes melayu yang ternama di jepara.
(Rif'an.M/@jipati)