Ustadzah Vera: Rupawan Tidak Kekal
Sabtu, 26 Mei 2018 | Dilihat: 1479 Kali
Jakarta, Skandal
Seekor semut mungkin terlihat tidak berdaya, tapi bisa merepotkan jika masuk ke dalam telinga. Sebatang duri kecil tidak berbahaya, tapi jika tertancap ke dalam daging dan tidak bisa dikeluarkan pasti akan sangat menyakitkan.
Demikian diucapkan Vera Kian Suma, ustazah muda saat bincang, di Cafe Hook, kamis 24/5/18.
Menurut ketua Litbang Ikatan Penulis Jurnalis (IPJI) ini, begitulah dengan manusia. Sering meremehkan orang lain, mendasarkan sesuatu yang mungkin kecil dan terlihat simple.
"Padahal yang kecil itu merupakan bagian dari yang besar" punggahnya. Vera mencontohkan, sebuah gedung mall yang megah, jika tidak ada petugas kebersihan, apakah kita bisa merasa nyaman ?
Jika tidak ada bawahan, mungkinkah ada atasan? Jika tidak ada karyawan, siapa yang jadi Boss?
Jika tidak bisa menghargai, bagaimana mungkin bisa mendidik anak-anak kita dan menerapkan nilai-nilai kebaikan pada diri sendiri?
Vera mengingatkan kepada kita semua termasuk dirinya agar tidak meremehkan orang lain.
"Sebuah pohon besar bermula dari benih bibit yang kecil. Tidak ada manusia yang terlahir langsung bisa berlari tanpa belajar merangkak dan berdiri." papar perempuan cantik yang berprofesi sebagai dosen ini.
Karenanya, ibu dua orang anak ini mengajak untuk menghargai dan hormati semua orang. Tidak ada yang pantas disombongkan, harta adalah pinjaman. Kerupawanan tidak bertahan lama, ketenaran hanya sesaat, kekuasaan dapat ditumbangkan dan semuanya pinjaman semata-mata dari Tuhan.
“Orang lain boleh membenci kita, tapi jangan pernah kita membalasnya, sebab otak mengalahkan otot dan kebijaksanaan menghapus kebodohan.” tutup ustazah Vera sambil menebar senyum disertai ucapan selamat menunaikan ibadah puasa kepada keluarga besar IPJI dimanapun berada. (TR)