Tabloidskandal.com – Ternate || Informasi negatif yang marak di berbagai media sosial (medsos) semakin meresahkan masyarakat yang menilai sudah di luar batas kewajaran. Cacian dan makian yang dilakukan sebagian pengguna medsos, tidak lagi mencerminkan budaya Indonesia yang ramah dan santun.
Fenomena ini menjadi perhatian pria dari Maluku Utara (Malut), sebut saja namanya Irfan Amin, yang saat ini menjabat Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Provinsi Maluku Utara Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI).
Irfan mengaku prihatin atas beredarnya tayangan di berbagai medsos yang merusak budaya bangsa. "Kondisi ini membuat saya geram, jiwa kebangsaan saya tersentuh, prihatin sekali," kata Irfan, saat disambangi media di salah satu kedai kopi, Selasa (15/9/2025).
Maka sangat beralasan, bila Irfan berniat akan meredam dengan caranya, yaitu melalui organisasi IPJI yang pada Oktober 2025 mendatang akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke V di Jakarta.
"Saya berharap IPJI bangkit dan berdiri di posisi terdepan, menangkal berita-berita sesat atau hoax. Maka sangat wajib bagi kami untuk memilih pemimpin IPJI, selain profesional juga berani tampil," kata Irfan Amin.
Masalah keterbatasan, menurut Irfan, siapapun Ketua Umum IPJI pastinya tidak sempurna dan tentu diharapkan peran serta pengurus lain dalam jajaran DPP IPJI.
"Jangan naif deh, nanti kan ada pengurus lain sesuai bidang-bidang dan tugasnya dalam menjalankan organisasi. Ya semua yang dipercaya jadi pengurus DPP IPJI wajib kerja, jangan sudah duduk lalu diam," kata Irfan.
Irfan Amin mengaku, dirinya bersama pengurus DPW IPJI Maluku Utara lainnya, telah berunding untuk menghadapi Munas IPJI ke V. Selain itu, dirinya telah menganalisa dan melihat figur-figur yang layak memimpin IPJI.
"Saya tidak bermaksud mendahului hasil Munas. Tetapi kami berharap Doktor Kun (Raden Kun Wardana Abyoto, red), sangat layak untuk posisi ketua umum," ujar Irfan yang mengaku merasa yakin IPJI akan berkembang.
Irfan beralasan, Kun Wardana Abyoto selain akademisi juga aktivis dan politikus. Selain itu, Kun Wardana tercatat sebagai dosen tetap di Institut Sains Dan Teknologi Nasional.
"Melihat data, doktor Kun itu ilmunya sesuai kebutuhan IPJI, dia itu ngajar mata kuliah komunikasi multimedia, sistem kendali cerdas, sistem robotika hingga perencanaan analisis berbasis komputer," kata Irfan Amin, yang mengaku dirinya tidak sembarang memilih.
Masalah kekuatan, menurut Irfan, Rudi (Haija Wakano, red) layak mendampingi Doktor Kun. "Pak Rudi itu kan Dewan Etik di DPP IPJI, tentunya mengenal kelebihan dan kekurangan organisasi selama ini. Beliau juga Advokat sukses," kata Irfan Amin.
"DPW IPJI Maluku Utara mengusung duet Kun-Rudi, sebagai Bacalon Ketum dan Waketum", pungkas Irfan menutup diskusinya dengan kalangan media.
(Josep Minar)