Tutup Menu

Galeri Wastra: Antara Tantangan dan Optimisme Menuju Pasar Global

Minggu, 17 November 2024 | Dilihat: 93 Kali
    
Busan - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar utama dalam perekonomian Indonesia yang tidak dapat diabaikan. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2024 mencapai lebih dari 65 juta unit, yang menyumbang kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 61% pada tahun 2023. Angka ini menunjukkan peran UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional, selain sebagai motor penggerak ekonomi lokal.
 
UMKM juga memainkan peran penting dalam menyerap tenaga kerja, dengan kemampuan menyerap hampir 117 juta pekerja, atau 97 persen dari total angkatan kerja nasional. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan UMKM tidak hanya membuka peluang usaha bagi masyarakat, tetapi juga berkontribusi besar dalam peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan melalui penciptaan lapangan kerja.
 
Namun, tantangan masih dihadapi oleh UMKM Indonesia dalam memasuki pasar global. Meskipun berpotensi besar, belum banyak UMKM yang berhasil menembus pasar internasional secara kompetitif. Tantangan utama yang dihadapi adalah dalam hal kualitas produk dan inovasi. Rendahnya daya saing produk UMKM masih menjadi hambatan, yang menunjukkan pentingnya peningkatan kualitas, kreativitas, dan inovasi untuk memperkuat daya saing di pasar global.
 
Salah satu contoh UMKM yang sukses merambah pasar internasional adalah Wastra Korea, yang didirikan oleh Meisy Chang Ketua Umum Perkumpulan Wanita Perkawinan Campur Indonesia Korea (IKWA) di Korea Selatan. Melalui Pusat Oleh-Oleh UMKM Indonesia ini, produk-produk seperti Batik, Tenun NTT, Tenun Ulos, dan Songket diperkenalkan ke masyarakat Korea Selatan. Galeri Seni Wastra Indonesia yang dibuka di Gimhae, Busan, bertujuan untuk mempromosikan kekayaan budaya dan karya desainer Indonesia.
 
“Kami menyediakan Galeri Seni Wastra di Korea Selatan khusus bagi UMKM Indonesia,” ujar Meisy Chang.
 
Berbagai karya dari desainer ternama tampil di sini, di antaranya adalah Adinda Moeda, Li-Uli, Indah Darry, Nilla Baharudin, Rosemalina, Batikeun, Fenty Batik. Produk-produk tas dari Neby Bags, Zante Bags, dan Glams Bags juga ditampilkan di galeri ini. Tidak hanya itu, koleksi kebaya dan pakaian muslim juga ditawarkan, sekaligus memenuhi kebutuhan WNI yang tinggal di Korsel.
 
Didirikan pada Oktober 2024, Galeri Seni Wastra Indonesia menjadi wadah untuk menampilkan karya-karya Indonesia yang berkualitas tinggi, termasuk kebaya dan pakaian muslim yang memenuhi kebutuhan Warga Negara Indonesia (WNI) di Korea Selatan. Keberadaan galeri ini diharapkan dapat menjadi pintu masuk bagi UMKM Indonesia dalam memasuki pasar ekspor di bidang fashion, serta sebagai sarana memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat internasional.
 
Dukungan pemerintah dalam pengembangan kapasitas UMKM sangat diperlukan agar inisiatif seperti Galeri Seni Wastra ini dapat terus berkembang. Dengan inovasi berkelanjutan dan strategi pemasaran yang tepat, UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk tidak hanya mengembangkan perekonomian nasional tetapi juga berkontribusi pada perekonomian global.
 

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com