Tidak Layak Harga Tanah yang Diduga untuk Lahan Inpex Marsela
Selasa, 16 Juli 2019 | Dilihat: 1343 Kali
Saumlaki, Skandal
Pembelian Tanah di Desa Lermaatang Kecamatan Tanimbar Selatan KKT Propinsi Maluku yang dilakukan pengusaha lokal AT dinilai harganya tidak layak dan tidak manusiawai.
Akibatnys menyisikan rumor yang berkembang dan menjadi isu-isu yang hangat di kalangan masyarakat Tanimbar pada Medsos Grup.
Pengusaha AT ini, dari rumpian masyarakat, diduga telah berkalaborasi dengan pengusaha lain dari luar Daerah KKT yang sama-sama ingin mencari untung besar dari pihak Inpex Marsela (Migas), menyusul perusahan Migas itu ingin menempati lahan yang nantinya ditetapkan sesuai penetapan POD di Tokyo Jepang akhir bulan ini.
Sesuai penuturan sumber yang dapat dipercaya, pengusaha lokal yang "nakal" ini, diduga bekerja sama dengan salah satu pengusaha raksasa dari pulau jawa membeli tanah ratusan hektar di desa Wematan itu dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp.5000 hingga Rp. 10000 per meter. Nantinya digunakan sebagai lokasi atau dijual kembali kepada pihak inpex.
Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar Petrus Fetlolon SH.MH, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya menjelaskan, Pemda akan segera lanjuti masalah tanah tersebut dan akan memberikan pengamanan kepada lahan yang sudah ditetapkan kepada Inpex demi kebutuhan produksi nantinya.
"Pemerintah Daerah akan mengamankan lahan tersebut dalam menjamin ketersediaan lahan bagi perusahan Inpex Masela agar tidak dipersulit oleh kepentingan - kepentingan pribadi atau golongan tertentu, " ungkap Fatlolon saat di temui di ruang kerjanya, Rabu, (26/6).
Dikatakan, ke depan nanti Pemerintah Daerah terlebih dahulu akan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Tanimbar, maupun kesiapan kontraktor-kontraktor lokal di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dalam menjemput kehadiran Inpex Masela Tanimbar.
Sehingga masyarakat Tanimbar tidak menjadi penonton di daerahnya sendiri.
"Saya akan berupaya sebagai pihak Pemerintah Daerah agar dapat memberikan perhatian dan pelayanan yang terbaik bagi kepentingan masyarakat dan daerah ini ke depan, " tandas Fatlolon. (MI)