Pemkot Tual Rehabilitas ASN di Lido Bogor
Rabu, 04 Maret 2020 | Dilihat: 426 Kali
Tual, Skandal
Saat di temui wali kota Tual Adam Rahayaan S. Ag M.Si di kediaman tepat pukul 12 00 WIT membenarkan ada 7 ASN Pemkot Tual saat tes uring ternyata positif selaku pemakai narkoba.
Namun saat dikonsultasi dengan Balai Lido di Kota Bogor guna dapat di rehabilitasi, ternyata dalam perjalanan Tual-Ambon-Makasar Jakarta, salah satu ASN tertangkap di Jakarta terbukti membawa narkoba.
Sedangkan 6 lainnya saat menuju ke Balai Lido di Bogor untuk dapat direhabilitasi, ternyata 2 orang siap, sedangkan 4 lainya tidak mau.
Menurut Rahayaan, sesuai dengan komunikasi Balai Lido di Bogor ini hanya merawat sekaligus menghindari dari obat obat terlarang tersebut,karena masa depan mereka masih panjang.
Selain itu, lanjut Rahayaan, sesuai hasil informasi dari Balai Lido, rehabilitas itu bukan di sel atau lembaga,tapi semua fasilitas makan minum tidur dzn sebagainya semua sudah disiapkan. "Rehabilitasi itu hanya 2 bulan, langsung kembali bertugas, tapi kalau belum bisa dapat 3,4 bulan.Itupun sudah di sediakan kamar keluarga jadi saat berkunjung kamar siap di buka untuk 1 malam Rp 100.
"Kalau mereka bersedia untuk di rehabilitasi,maka tentu Pemkot Tual menyiapkan tiket pesawat pulang pergi. Bagi yang punya jabatan tetap dapat tunjungan, tidak dicopot jabatan,bhanya surat cuti," tuturnya.
Tetapi kalau tidak mau di dengar anjuran Balai, bahkan saya sendiri selaku Wali kota Tual,maka tentu akan dicopot jabatan. "Saya tunggu surat rekomendasi dari Balai Lido," tandas Walikota.
Dia akan tetap lakukan pemecatan ASN tanpa kompromi bila tidak menghiraukan anjuran. Itu dinilainya resiko.
Rahayaan mengaku dari 6 orang tersebut salah satunya meminta jangan tes urin seperti itu. "Di Pemkot Tual saya sangat tahu siapa pemakai narkorba, baik ASN lelaki maupun perempuan," tandasnya.
"Jadi kalau besok besok ada tes urin itu undang pihak kepolisian dan kejaksaan,karena di situ baru kita tahu siapa pemakai narkoba," ungkapnya.
Sebab, diduga Dinkes Kota Tual telah melakukan bocoran terkait tes urin. "Jadi banyak tidak ditemukan, karena mereka sudah bawa botol kecil untuk di kirim atau dituang kembali, sehingga saat tes tidak ditemukan hasil positif.