Pati, Skandal
Aktivitas penambangan galian C ilegal yang dilakukan oleh masyarakat masih marak di wilayah Kabupaten Pati.
Pasalnya, selain merusak lingkungan, juga tidak mengantongi izin operasional. Apalagi aktivitas tersebut dianggap sudah merugikan masyarakat lantaran mengakibatkan akses jalan rusak dan membahayakan warga yang berkendara. Sebab, banyak tanah yang berjatuhan di jalanan oleh mobil yang mengangkut tanah dari galian C ilegal tersebut.
Dari pantauan media, lokasi galian C yang diduga ilegal berada di beberapa kecamatan dan hampir merata di tiap tiap pesawahan di pedesaan wilayah Kabupaten Pati. Aktivitas itu juga, kata sumber, terkesan dibiarkan oleh aparat penegak hukum maupun dari pemerintah setempat. Padahal sesuai aturan untuk penambangan galian c yang tidak mengantongi ijin sangat dilarang karena bisa merusak lingkungan.
Salah satu pengelola galian c liar di wilayah Kecamatan Jakenan saat dikonfirmasi mengaku keberadaan galian tersebut memang tidak ada ijin, hanya saja pihaknya sudah memberikan atensi ke pihak kepolisian melalui penjualan tanah yang digusur menggunakan alat berat untuk dijual ke desa-desa yang membutuhkan atau ke pengelola proyek untuk membangun.
"Untuk tanahnya di jual, dengan harga Rp 150 ribu/dum truck sampai lokasi pihak yang membutuhkan," aku salah satu pengelelo galian.
Terpisah, salah satu Lembaga dari Buser Jateng Sabari dan Susilo menyayangkan tindakan galian c yang marak dan diduga ilegal di wilayah Pati. Potensi alam dan lingkungan yang seharusnya bisa dilindungi dan dijaga oleh aparat penegak hukum dan pemerintah, namun terkesan dibiarkan tanpa ada upaya untuk mencegah.
"Ada apa, kok dibiarkan begitu saja? Saya juga mendapatkan informasi jika pemilik tambang ilegal juga menyetor sejumlah uang agar aktivitas ini tak diusik pemerintah daerah maupun aparat hukum di wilayah Pati. Kalau memang itu betul, maka saya minta Pemprov segera ambil sikap untuk memberikan tindakan tegas," bisik sumber.( Jojo)
