Skandal Pati.
Grup WA Kidung Rakyat Pati semakin menarik. Bahkan saling adu argumen sehat yang bertujuan mengedukasi masyarakat.
Grup WA ini bertujuan menitikberatkan Kabupaten Pati lebih baik lagi ke depan dalam membangun peradaban masyarakat Pati semakin sejahtera.
Menariknya lagi, di grup itu ada sejumlah Anggota Dewan. Misal saja Firman Subagyo anggota DPRRI fraksi Golkar. Ada Marwan Jafar, mantan Menteri Desa. Ada lagi Bupati Pati Haryanto serta wakilnya Saiful Arifin, juga Sekretaris Dewan DPRD Pati Bambang Santoso.
Lebih seru lagi adanya mantan Wakapolri Komisaris Jenderal Pol. Oegro Seno yang sering memberi pemahaman saran serta nasihat kepada penghuni grup kidung Rakyat Pati. Ada lawyer yang tak asing lagi yaitu Begawan Riyanta sebagai pendobrak revolusi belum selesai.
Aktivisnya juga ada, seperti Lilik Salamun,Hadi Waloyo,serta perangkat Desa Munaji ikut memberi tanggapan argumen yang membangun.
Namun kali ini grup menyinggung adanya kabar staf DPRD Pati yang di duga terjangkit covid19/corona.Akun bernama Sugiyono menyoal ASN (Aparatur Sipil Negara)soal rapit test yang dimulai pada Sabtu
"Kebijakan pemerintah semua ASN harus menjalani rapit test dan sudah dijadwal khusus Setwan. Tidak salah hari Dabtu kemarin. Hasil reaktif atau tidak reaktif,"tanya Sugiyono pada komen di grup Kidung Pati.
Kemudian pertanyaan dari akun Sugiyono di jawab oleh Setwan DPRD Pati, Bambang Santoso.
"Hasil rapit tes tidak di laporkan langsung ke OPD,"jawab Dekretaris Dewan.
Debat soal corona yang diduga mampir di Gedung Dewan Pati di komentari oleh Riyanta."Ksihan masyarakat,"balasnya.
Aggota DPR RI, Firman Subagyo dengan memberi pemahaman etik soal seorang yang terpapar corona.
"Dalam kode etik Rapit test tidak boleh di umumkan hanya yang ybs secara 4 mata boleh di jelaskan".terang anggota DPR Senayan asli kelahiran Pati. (@jigpwo jateng)
