Jakarta, Skandal
Adu mulut terjadi antara relawan dan saksi dari Paslon 02 dengan anggota KPU dan KPPS di Gelanggang Olah Raga (GOR), Bendungan Ilir, Jakarta Pusat, kemarin, 19/4.
Adu mulut itu terjadi lantaran tempat penyimpanan kotak suara yang berjumlah 90-an itu dianggap tidak steril. Pintu penyimpanan kotak suara terbuka dan terlihat beberapa orang yang tidak berkepentingan.
"Namun anehnya kok kami dilarang masuk," ungkap Lia Santika kesal, yang berusaha menerobos masuk.
Emak-emak berhijab ini terperanjat kaget karena orang-orang itu anggota KPU dan KPPS.
"Padahal ruang penyimpanan dan rekapitulasi itu harus steril," ungkap Lia, menyebut kekhawatiran adanya perubahan pada kotak suara. Padahal sebelumnys Ketua KPPS menjamin ruangan steril.
Akibatnya protes pun dilancarkan kepada Ketua KPPS yang dinilai tidak bersikap netral alias berpihak pada Paslon tertentu.
"Kan itu tidak fair play," tegas Lia yang berada di garda depan melancarkan protes, sehingga GOR pun kian ramai didatangi oleh pihak Polres, Polsek hingga Polda.
Suasana mencair setelah Ketua KPPK mengizinkan relawan dan saksi 02 diizinkan masuk, sekaligus memeriksa kotak suara.
"Silahkan cek kotak suara," jelas Ketua KPPK mempersilakan naik ke lantai 2.
Sampai Sabtu pagi ini suasana pun kondusif. Perhitungan suara di tingkat Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat terus berjalan dengan tertib.(Cis)