Tutup Menu

Pukesmas Alabio Melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional Tetes Manis Polio

Selasa, 06 Agustus 2024 | Dilihat: 249 Kali
    
Tabloidskandal.com – Amuntai || Pada akvhir Juli dan awal Agustus 2024 ini Puskesmas Alabio Kecamatan Sungai Pandan Kabupaten Hulu Sungai Utara Provinsi Kalimantan Selatan, melaksanakan kegiatan PIN (Pekan Imunisasi Nasional) tetes manis Polio yang di bagi menjadi dua dosis/putaran. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk usaha memberikan kekebalan terhadap penyakit Polio kepada anak-anak yang berusia 0-7 tahun di Kecamatan Sungai Pandan yang diberikan secara tetes di mulut. Disebabkan telah terdapat KLB (Kejadian Luar Biasa) sebanyak 7 provinsi di Indonesia yang ditemukan kasus penyakit polio sejak tahun 2022-2024.

Dilansir dari berita yang disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI di sehatnegeriku.kemkes.go.id. Menurut penilaian risiko menggunakan tool standar yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia dikategorikan sebagai wilayah risiko tinggi penularan polio. Sebanyak 32 provinsi (84%) dan 399 kabupaten/kota (78%) di Indonesia masuk dalam kategori risiko tinggi polio.

“Untuk menghentikan penularan, harus dilakukan pemberian imunisasi tambahan secara massal dan serentak dengan cakupan tinggi dan merata agar dicapai kekebalan kelompok yang optimal sehingga dapat menghentikan transmisi virus polio yang saat ini mengancam kesehatan anak-anak kita,” terang Prima Yosephine.

Berdasarkan catatan Kemenkes, Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio tipe 2 sejak akhir 2022 hingga saat ini dilaporkan terjadi di Provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Banten.

“Status KLB ini belum dicabut karena kasus masih saja terus dilaporkan. Ini artinya, penularan virus polio masih berlangsung bahkan dapat meluas ke wilayah lainnya,” sambung Prima.

Sebagai bentuk Antibodi terhadap Penyakit Polio, Imunisasi adalah upaya untuk memberikan perlindungan khusus pada tubuh. Dengan pemberian imunisasi polio, tubuh seseorang yang mendapatkan vaksin akan membentuk antibodi spesifik terhadap penyakit polio.

“Selain pemberian imunisasi, untuk mencegah penularan polio juga perlu diimplementasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,” kata Direktur Pengelolaan Imunisasi Prima Yosephine.

Upaya pemberian imunisasi tambahan saat PIN Polio turut dilatarbelakangi dengan capaian tren imunisasi polio suntik (Inactivated Poliovirus Vaccine/IPV) yang rendah. Cakupan imunisasi IPV rutin selama 7 tahun masih di bawah target 95%. Akibatnya, terjadi kesenjangan atau gap imunitas, terutama untuk perlindungan terhadap virus polio tipe 2.

Melihat tren cakupan imunisasi IPV rutin rendah selama hampir 7 tahun, sehingga anak-anak kita tidak memiliki cukup perlindungan dari bahaya polio tipe 2. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan seluruh anak-anak kita yang berusia 0-7 tahun mendapatkan 2 dosis imunisasi tambahan saat PIN ini berlangsung. (dhani)
 

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com