Tutup Menu

Seminar Lingkungan Hidup Libatkan Conten Creator TikTok

PT Kevin Nagaputihku Family Serukan Jaga Nilai Kemanusiaan

Sabtu, 05 Juli 2025 | Dilihat: 35 Kali
    
Tabloidskandal.com - Jakarta || Media sosial kini tidak hanya menjadi sarana komunikasi saja tetapi juga platform untuk bisnis, berbagi konten, dan bahkan gerakan sosial. Perkembangan ini menjadi referensi PT Kevin Nagaputihku Family
 
 Perusahaan yang bergerak di bidang Event Organization ini melibatkan konten kreator dan pengguna media sosial untuk bersinergi dengan pemerintah negeri maupun swasta agar peduli dengan lingkungan. 
 
Sinergitas itu terjalin di seminar bertema “Membangun Keselarasan Teknologi dan Budaya Menuju Lingkungan Indonesia yang Sehat” serta “Memupuk Kebijaksanaan di Era Digital”.
 
Pada kesempatan itu CEO PT Kevin Nagaputihku Family Christy Andrini SM menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif di tengah derasnya arus informasi dan transformasi teknologi. Menurutnya bahwa teknologi hanyalah alat yang tentunya dapat dikendalikan oleh seseorang yang menggunakannya seperti salah satunya adalah gaway.
 
"Nah gaway kita khususnya jenis android. Itu punya banyak aplikasi. Bahkan banyak aplikasi lainnya yang tinggal di dowload lewat aplikasi penyedia. Katakanlah kita miliki media sosial. Nah media sosial yang kita gunakan itu bisa bergerak. Apakah bentuk tulisan percakapan maupun video jika kita mainkan. Jadi pengendalinya adalah kita," beber Omah Naga Putihku sapaan akrab CEO PT Kevin Nagaputihku Family ini. 
 
Oleh karena itu, seiring dengan perkembangan era digital ini kata dia, pengguna media sosial harus cerdas, jangan sampai kehilangan nilai-nilai kemanusiaan. "Kami sendiri selaku Agency dari aplikasi tiktok hadir ditengah dunia digital sebagai sarana. Namun disisi lain tidak terlepas dalam menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.
 
Di momen ini Seminar yang disponsori salah satu Brend PT Indofood Sukses Makmur Tbk
ini juga diwarnai dengan lauching PT Kevin Nagaputihku Family menghadirkan CEO dari Insan Media Agency (IMA Agency TikTok Indonesia) , Ihsan, dalam sambutannya, ia mengungkapkan bahwa platform digital kini memegang peran besar dalam menyebarkan nilai edukatif dan mendorong perubahan sosial.
 
“Jutaan pengguna aktif TikTok Indonesia, mereka tak sekedar aktif di platform hanya hiburan saja. Tapi kami TikTok mendukung inisiatif yang membawa dampak positif, seperti yang dilakukan oleh PT Kevin Nagaputihku Family,” ungkapnya yang disambut riuh tepuk tangan ratusan peserta seminar.
 
Lauching yang secara resmi di buka oleh Dewan Pakar, Taufik Rachman, S.Sos., SH, selalu narasumber, dalam arahannya bahwa Seminar ini bukan sekadar acara. Namun cikal bakal dari gerakan sosial yang dibutuhkan di era saat ini merupakan lterasi, etika, dan kepedulian. "Kami mengapresiasi seminar ini dengan membahas isu lingkungan dan literasi digital dalam satu gerakan terpadu," cetusnya. 
 
Sementara APTLI, Junifer Pandjaitan yang juga selaku narasumber, ia menyoroti pentingnya peran Dinas Lingkungan Hidup dalam sosialisasi pengelolaan sampah, "Pemerintah terkait harus transparansi anggaran pengelolaan sampah yang mencapai hampir Rp3 triliun per tahun," sebutnya. 
 
Narasumber Dr. Dewi Ambar Sari, SE., M.Si, ia mendorong agar bank sampah diformalkan dalam bentuk koperasi agar hasil seperti kompos dapat dikelola dan dijual kembali sebagai sumber ekonomi masyarakat. Sementara itu Rasanto Adi, pemerhati hutan kota, menyampaikan pentingnya keberadaan dan pelestarian ruang hijau sebagai pusat edukasi lingkungan urban. “Hutan kota harus dijadikan ruang hidup yang mendidik, bukan sekadar pelengkap tata kota,” tegas Rasanto.
 
Seminar dengan tema "Membangun Keselarasan Teknologi dan Budaya Menuju Lingkungan Indonesia yang Sehat” serta “Memupuk Kebijaksanaan di Era Digital ini juga menghadirkan CEO Guru YouTuber, Dr. Dirgantara Wicaksono dan Wakil Wakil Ketua Bidang Pengembangan Pasar & Literasi Investasi HIPMI, Taufan Lutia, SE, M. Si
 
Pada kesempatan itu CEO Guru YouTuber, Dr. Dirgantara Wicaksono menekankan pentingnya pemanfaatan AI dan algoritma untuk menyebarluaskan konten edukatif secara efektif. “Konten kreator perlu sadar bahwa algoritma bisa menjadi alat pendidikan jika dikelola dengan niat yang benar,” ujarnya.
 
Sementara dari Perwakilan HIPMI, Taufan Lutia SE MS.i menyampaikan bahwa dunia usaha digital harus dibangun di atas pondasi nilai dan kesadaran sosial.“Generasi konten kreator tidak cukup hanya kreatif, tapi juga harus bertanggung jawab secara sosial,” imbuhnya. (*)
 

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com