Saumlaki, Skandal
Proyek Pembangunan Jaringan Air Bersih di Desa Meyano Das, Kecamatan Kormomolin, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dimenangkan oleh Kontraktor CV. Saumlaki Mandiri pada tahun 2019.
Proyek yang tidak selesai dikerjakan ini dianggarkan dua (2) kali dalam satu tahun, dari Dana Alokasi Umum (DAU) senilai 2 Milyar dan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai 1,8 Milyar pada APBD Tahun 2019.
Sesuai keterangan salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya menjelaskan bahwa kondisi pekerjaan proyek air bersih tersebut hanya dikerjakan sekitar 30% saja, yaitu pekerjaan bak penampung air, namun lagi-lagi tidak selesai.
Disamping itu, untuk jaringan pipa air bersih sendiri sama sekali belum ada dan bahkan pipa airnyapun tidak ada di lokasi proyek.
"Proyek ini sudah dikerjakan dari pertengahan tahun lalu (2019) tapi sampai saat ini tidak selesai. Lihat saja, bak penampung air belum dicor, pipa air juga tidak ada. Saya berharap DPRD bisa lihat hal ini." ungkap sumber.
Proyek yang menggunakan anggaran daerah hampir 4 Milyar rupiah itu sangat memprihatinkan karena sama sekali tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa Meyano Das.
Direktur CV. Saumlaki Mandiri Edmondus Sedubun yang berhasil dihubungi media ini pada Rabu (19/02/2020) sore, membenarkan hal itu.
Menurutnya, pekerjaan proyek air bersih itu dikerjakan pihaknya sejak pertengahan tahun 2019 namun tak kunjung selesai. Bahkan diberikan tambahan waktu (adendum) sekitar 50 hari namun tetap pekerjaan tersebut tak kunjung tuntas.
"Memang benar pekerjaan proyek Air Bersih di desa Meyano Das itu belum selesai sampai sekarang bahkan adendum 50 hari yang diberikanpun tetap tidak selesai juga." akui Sedubun.
Sedubun mengatakan uang muka 30% proyek tersebut digunakan untuk pengadaan pipa air bersih. Selanjutnya setelah pengadaan pipa air, dicairkan lagi anggaran berikutnya yaitu sebesar 60% karena volume pekerjaan yang besar.
Pipa-pipa air tersebut, kata Sedubun, masih berada di kantor CV. Saumlaki Mandiri saat ini dan belum diantarkan ke lokasi proyek. Belum tahu apa alasannya tapi yang jelas pipa-pipa tersebut tidak digunakan hingga masa waktu pekerjaan proyek air bersih itu selesai.
Kondisi pekerjaan seperti ini sangat disesalkan karena haparan masyarakat desa untuk menikmati air bersih secara efektif dan efisien tak dapat terealisasi. Padahal anggaran milyaran rupiah itu sangatlah berguna bagi kebutuhan air bersih masyarakat desa Meyano Das.
Terhadap rekam jejak CV. Saumlaki Mandiri sendiri sudah cukup dikenal publik KKT dengan berbagai problematiknya. Mulai dari proyek Pembersihan Danau Wisata Lorulun pada tahun 2018 yang tidak dikerjakan hingga 5 paket proyek yang dimenangkannya pada APBD 2019.
Perusahaan yang baru dibentuk pada tahun 2018 ini diduga kuat milik salah satu pejabat di Tanimbar karena walaupun selalu bermasalah dalam mengerjakan sebuah proyek, tidak pernah ditegur ataupun diblack list, malahan perusahaan ini selalu 'Diemaskan' dengan pemberian proyek yang anggarannya cukup fantastis. (47)