PEMDA KEPULAUAN TANIMBAR BELUM CAIRKAN ANGGARAN PKBM MILIARAN RUPIAH
Minggu, 02 Juni 2019 | Dilihat: 731 Kali
Saumlaku, Skandal
Dalam rangka pegembangan pendidikan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Propinsi Maluku, khususnya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) semakin menuai kontraversi yang tidak jelas.
Terlebih gagalnya ujian bagi sekitar 200-an siswa - siswi yang mengambil bagian belajar mengajar di 11 PKBM untuk seantero Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Mereka gagal memperoleh surat tanda tamat belajar akhirnya sia - sia.
Kini mereka mengharapkan uluran tangan dari Pemerintah Daerah KKT untuk membiayai kegiatan ujian, tapi gagal karena sikap Pemda yang tidak peduli dengan tidak mau mencairkan anggaran.
Besar anggaran yang harus dicairkan sesuai perencanaan sudah dikucurkan lewat APBN dengan total senilai Rp.2.472.000.000 untuk 11 PKBM di KKT.
Ada rasa ketidakpuasan para pengelola PKBM yang selama ini telah mengelola kegiatan tersebut, lantaran 1 tahun belakangan ini tidak dapat melaksanakan kegiatan Unas.
Padahal selama ini anggaran yang dikucurkan oleh negara melalui APBN ke rekening mereka masing - masing berjalan lancar dan dapat dipertanggungjawabkan secara baik setelah penyelenggaraan Unas.
Namun ketika dialikan anggarannya lewat Dana DAK daerah, di situlah terjadi masalah yang sulit diatasi, hingga mengalami jalan buntu tidak terselenggaranya Unas dimaksud.
Dapat dibayangkan betapa kesal dan kecewanya para pengelola maupun ratusan siswa - siswi ketika menerima kenyataan pahit yang sangat mendiskreditkan masa depan anak - anak Tanimbar dalam mendapatkan ijazah. Dengan semata - mata menggantungkan harapan satu - satunya lewat jalur yang dianggap tepat untuk memperbaiki nasib mereka.
Diharapkan Pemerintah Daerah tidak secara sengaja mengorbankankan ratusan anak - anak Tanimbar yang ingin memperbaiki nasib lewat 11 Pusat Kegiata Belajar Mengajar (PKBM) itu yang mana sudah teruji kapabilitasnya di bumi Duan Lolat ini.
Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon, SH.MH, harus bertanggung jawab di mana tidak cairnta anggaran milyaran rupiah selama 1 tahun ini.
Pertanyaanya, di mana uang tersebut ?
Atau sudah dialih fungsikan untuk kepentingan lain ? Bagaimana menjawab Visi dan Misi Pemerintahan Daerah KKT yang katanya cerdas itu ?
Yang jelas, kegagalan Ujian Nasional bagi Paket A, B dan C di Kabupaten Kepulauan Tanimbar ini menjadi pukulan telak bagi para pengelola maupun anak - anak Tanimbar yang mau melanjutkan study mereka ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi demi masa depan yang lebih baik. (TAN 1)