Tutup Menu

Kwarnas Pramuka Dampingi Posko Kwarda Sulteng

Jumat, 12 Oktober 2018 | Dilihat: 1122 Kali
Kakak Supriyadi
    
 
Palu, Skandal

Dua pekan sudah penanganan dampak bencana Gempa dan Tsunami Palu, Donggala Sulawesi Tengah (Sulteng) dilakukan berbagai pihak, tidak kecuali Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Sulteng. Mereka mendirikan Posko bernama "posko Pramuka Peduli" yang selanjutnya disebut Posko Induk Kwarda Sulteng. 




Posko induk Kwarda Sulteng ini berhasil mendirikan 10 titik posko pembantu, dengan kekuatan relawan sekitar 180 personil yang terdiri dari Kwarda Kaltim, Jatim, Jabar, NTB, Makasar, dan Kwarda Gorontalo. 

Berbagai gerakan dan bantuan kemanusiaan telah digelar, seperti penyaluran logistik ke 10 titik posko pembantu, dengan estimasi  belasan truk.

Soal penerimaan dan distribusi logistik ini  dikendalikan langsung adik-adik Dewan Kerja Daerah (DKD) sulteng, antara lain beras, mie instas, air mineral, susu bayi, minyak goreng, pempers, pakaian bekas dan  lain lain.

Sementara pelayanan medis dan obat di kelola sendiri oleh 23 personil Kwarda Gorontalo, dengan sistim pelayana mubile. 

Sebagaimana biasa, setiap malam posko induk pramuka peduli ini lakukan rapat evaluasi.  

Dan tadi malam, Kamis 11 Okto, selain kwarda lain, rapat evaluasi itu juga dihadiri pula utusan kwartir nasional (Kwarnas) pramuka, kakak Supriyadi, serta andalan saka kwarda Jatim, kakak Ulis. 

Kedua kakak Pramuka tersebut baru datang kemaren pagi, dengan sejumlah misi guna menopang operasi kemanusiaan pramuka peduli ini, yakni lanjutkan tanggap logistik,  evakuasi jenazah, dan trauma haeling, yaitu pemulihan gangguan psikologis akibat syok agar korban dipengungsian jadi bahagia dan ihklas. 

Dalam rapat yang dipimpin sekretaris Kwarda Sulteng, kakak Zumakir Tawil, utusan Kwarnas Supriyadi mengungkapkan fungsi Kwarnas dalam operasi kemanusiaan kwarda Sulteng selama ini.

Fungsi dimaksud antara lain sebagai pendamping, mediator, pasilitator, sekaligus mengorganisir segala sesuatu  ketingkat nasional, dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan di lapangan.  

Dikatakan kakak Supri,  setelah meninjau beberapa jam dilapangan, pihaknya meyakini masa kritis sulteng ini sudah dianggap selesai. 

"Diyakini, fase pertama, atau masa kritis itu sudah dianggap selasai, tinggal pengangkatan sisa-sisa jenazah, penyebaran logistik secara teratur dan merata"katanya, sambil menambahkan kini kita sudah difase kedua, dimana penanganan  traumatik korban dipengungsian sangat butuh perhatian semua pihak. 

"Nah, kebetulan ada kwarda jatim ini, kakak Ulis sudah membawa alat dan lain lain," ujarnya. 

Ditegaskan kak Supri, setelah dikonfirmasi berapa daerah dan negara, ketua Kwarnas Budi Waseso lantas parentahkan pihaknya untuk lakukan pendampingan terhadap kwarda sulteng agar segera lakukan identifikasi tentang model apa yang cocok dilakukan pada fase kedua ini. 

"Tidak hanya itu,  kak Kwarnas juga sudah  upayakan tambahan logistik dari bulog, sebagai langkah antisipasi operasi pramuka peduli di fase kedua ini. 

Sementara itu, andalan saka kwarda jatim, kakak Ulis,  mengaku pihaknya sedang membawa 12 orang lagi relawan, dengan potensi kecakapan antara lain evakuasi, trauma haeling,  ahli medis dan dapur umum. 

"Untuk menunjang peduli tahap dua ini, saya membawa lagi logistik satu truk, seperti beras, susu bayi, pempers, gula,  minyak goreng, mie instan, mukenah, kerudung, dan buku warna trayem"terang ibu berjilbal itu.(*)

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com