Tutup Menu

Ironis Pembangunan Proyek Fisik Molor  Melampaui Tahun Anggaran 2019.

Kamis, 09 Januari 2020 | Dilihat: 1615 Kali
Proyek rabat beton jalan bantuan dana provinsi senilai Rp. 550 juta di Desa Sendangmulyo yang dikerjakan bulan Januari 2020.
    

Rembang, Skandal

Sejumlah proyek fisik yang bersumber  bantuan Dana Desa (DD) dan Bantuan Provinsi (Banprov) tahun anggaran 2019 belum tuntas pelaksanaannya hingga akhir tahun 2019. 

Akibatnya beberapa desa di Rembang masih  menyelesaikan pekerjaan proyek fisik hingga Januari 2020.

Pantauan di lapangan dua Desa yang berada di wilayah Pantura Rembang Timur, yakni Desa Sendangmulyo dan Desa Labuhan Kidul, tampak menyelesaikan pembangunan proyek fisik yang belum tuntas di bulan Desember lalu. 



Pembangunan Tebing Madrasah di Desa Labuhan Kidul bantuan Dana Desa (DD) yang pelaksanaannya di bulan Januari 2020.


Tahun ini Desa Sendangmulyo memperoleh kucuran dana  Banprov Jawa Tengah untuk pembangunan rabat jalan beton sepanjang 500 meter, lebar 3 meter dan tinggi 12 cm di wilayah Dukuh Samud dan Dukuh Jambu senilai Rp.550 juta. 

Salah satu anggota Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Wiyoto mengatakan, target pembangunan proyek selama 20 hari kerja. Namun karena terbentur cuaca hujan yang intensitas tinggi, maka pekerjaan proyek terpaksa dihentikan sementara jika turun hujan dan dilanjutkan kembali apabila jika hujan telah reda.

 "Kondisi cuaca seperti ini bisa menghambat target pekerjaan. Jika hujan terpaksa kami pekerjaan kami hentikan". kata Wiyoto kepada Skandal.com  Kamis,(9/1). 

Wiyoto mengungkapkan keterlambatan pekerjaan hingga masuk bulan Januari 2020 ini bukan disengaja, tetapi akibat keterlambatan transfer dana ke rekening desa. Dana baru masuk ke rekening Minggu terakhir bulan Desember. 

" Ya mau bagaimana lagi, dana masuknya terlambat. Makanya pekerjaan proyek ini tidak selesai di bulan Desember," ungkapnya. 

Kondisi yang sama juga terjadi di Desa Labuhan Kidul sejumlah proyek fisik yang bersumber dari bantuan dana provinsi dan Dana Desa senilai Rp. 900 juta lebih juga belum tuntas. 

Alokasi dana itu untuk pembangunan proyek fisik pembangunan Balai Desa, lapangan sepak bola, rehab gedung Madrasah 2 unit, Jembatan 2 unit dan 13 unit pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). 

Mukri sekretaris TPK desa setempat mengatakan hal yang sama bahwa keterlambatan pekerjaan proyek diakibatkan keterlambatan transfer dana ke rekening desa.   

"Lebih dari itu memang ada permasalahan yang harus diselesaikan. Harapan kami ke depannya transfer dana ke rekening desa itu lebih awal sehingga pekerjaan itu bisa selesai sesuai tahun anggaran ". harapnya. (Sutrisno)

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com