Tutup Menu

IPJI Siap di Garda Depan Berangus Hoax

Selasa, 15 Oktober 2019 | Dilihat: 485 Kali
    

Jakarta, Skandal

Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) siap di garda depan dalam memberangus hoaxs yang daya potensinya dapat merusak kebhinekaan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kita tidak ingin seperti Uni Soviet, Yugoslavia berantakan gara-gara perubahan," tegas Ketua Umum IPJI, Lasman Siahaan SH, MH, kemarin 14/10, seusai rapat DPP IPJI di Jalan Patung No 14.

Sikap tersebut digulirkan IPJI dalam rangka menyambut HUTnya ke 20, sekaligus Hari Sumpah Pemuda, yang jatuh tepat pada kelahiran IPJI, 28 Oktober.

"Jadi IPJI lahir bertepatan dengan Sumpah Pemuda. Makanya kesatuan republik ini harga mati buat IPJI," tegas Lasman, mantan wartawan yang kini jadi lawyer dan pengusaha.

Dalam kaca mata IPJI, menurut Lasman, perubahan adalah sesuatu yang alami, terutama teknologi informasi yang membuat dunia dalam genggaman.

"Tapi ya, perubahan itu, harus positif. Harus meningkatkan ruh kita sebagai negara kesatuan. Bukan destruktif yang membuat kita sebagai bangsa tercerai berai," tutur Lasman dengan logat khasnya Halak Hita.

Sekadar ilustrasi, Lasman menyebut kerusuhan di Papua, termasuk Wamena, demo-demo mahasiwa yang menolak sejumlah RUU, tak lepas dari hoax maupun ujaran kebencian. 

"Kita lihat, daya rusaknya minta ampun. Bukan hanya bangunan yang rusak, juga nyawa melayang," tandasnya.Semua itu tak bisa dibiarkan. Jangan sampai hoax menghancurkan segala sesuatu yang dibangun oleh founding father.

 "Kita harus lawan itu. Terlebih bagi IPJI yang merupakan komunitas penulis dan jurnalis," jelas Lasman mengingatkan peran jurnalis dalam mendirikan republik ini tidak kecil. Bahkan pers lebih dulu berdiri ketimbang republik ini.

"Jadi pers, terutama IPJI sangat komit terhadap NKRI, kebhinekaan," tandas Lasman berulang-ulang.

Karena itu, menurut Lasman, IPJI komit membangun wawasan kebangsaan bagi anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia, ditandai ada di 27 Provinsi hingga ke Kabupaten. Belum lagi ratusan media yang tergabung lewat dua organisasi yang didirikan.

Lasman yakin, selain peran media, juga komunikasi dalam keluarga, terutama bijak memaikan media sosial menentukan meminimalkan hoax.

"Makanya kepada anggota, kita imbau dan ingatkan bijak dalam bermedsos. Jangan grasak grusuk menshare info yang sumbernya tidak jelas," imbau Lasman.

Dia berharap, medsos seharusnya menjadi penguatan SDM, seperti digambarkan oleh Presiden Jokowi demi mewujudkan Indonesia Hebat dan Maju.

"Kan infrastruktur sudah dilakukan. Kini saatnya kita membangun SDM, mengisi dan memanfaatkan pembangunan infrastruktur," ungkapnya.

Karena itu, soal hoax menjadi komitmen IPJI menyambut HUT-nya ke-20 yang nantinya akan dilakukan di Hotel Grand Cempaka, sekaligus mengundang petinggi-petinggi di republik ini.

"Kita juga akan menerbitkan tabloid IPJI mengenai cara pandang IPJI soal pembangunan saat ini," tutur Lasman mengakhiri. (****)

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com