Yogyakarta, Skandal
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jawa Bagian Tengah, Bram Hertasning meminta pemasangan patok dihentikan sementara, menyusul adanya keresahan warga di wilayah Kabupaten Sleman.
"Dihentikan saja sementara patok tanah tersebut," jelas Bram pada Skandalcom di Semarang, kemarin
Pematokan hanya menentukan koordinat, bukan pembebasan tanah
Dia juga meminta konsultan dan PPK melakukan koordinasi kembali dengan Pemda dan pihak terkait untuk mencari jalan keluar.
"Ke depan, agar tidak menimbulkan keresahan, perlu dilakukan sosialisasi lebih menyeluruh kepada masyarakat sekitar areal rencana pekerjaan," tutur Bram.
Seperti diketahui Direktorat Jenderal Perkeretaapian menyampaikan di tahun 2019 ini Ditjen Perkeretaapian menyelenggarakan pekerjaan DED Pembangunan Jalur kereta api menuju KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) Borobudur dan sekitarnya.
Menurut Yennese Rosita Kabag Hukum dan Hummas Ditjen KA, garis besar lingkup pekerjaan utama dari DED ini adalah Pengumpulan data sekunder, survey instandional dan survey pendahuluan ke lapangan, Survey Pengukuran topografi, Survey Penyelidan tanah, Pembuatan desain rinci jalur jalan kereta api, jembatan-jembatan pajang 10 m kebawah, fasilitas-fasilitas pendukung, dan desain dasar jembatan-jembatan panjang diatas 10 m.
"Rapat koordinasi telah dilakukan dengan melibatkan Dinas Perhubungan Provinsi Yogyakarta, Sekda Kabupaten Sleman dan pihak lain terkait yang intinya mendukung program ini serta menyepakati bahwa pada tahap ini baru disepakati pemilihan koridor untuk rencana trase jalur jalan kereta api menuju KSPN Borobudur", papar Yenesse pada Skandalcom, di Jakarta, Jumat 2/8/19
Kata Yennese, untuk Penetapan Trase, konsultan diwajibkan untuk melakukan survey lapangan dan mengajukan rekomendasi alternatif trase yang memenuhi ketentuan-ketentuan teknis serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Sleman perihal keamanan situs-situs yang ada.
Dijelaskan Yennese, berdasarkan hasil rapat pemilihan jalur rencana koridor jalan Kereta Api tersebut konsultan melakukan pengukuran di lapangan untuk pemetaan rencana area koridor untuk digunakan sebagai dasar penetapan dan perencanaan trase jalur jalan kereta api yang harus dibuatkan DED nya. Patok-patok BM yang dipasang di lapangan semata-mata untuk keperluan pengukuran koordinat lapangan untuk pemetaan topografi.
"Tidak ada kaitan dengan rencana jalur jalan atau pembebasan lahan" pungkasnya (Acong/Lian Lubis)