Tutup Menu

Presiden Terima Laporan Soal Blok Masela

Rabu, 17 Juli 2019 | Dilihat: 622 Kali
    

Saumlaki, Skandal

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima laporan revisi Rencana Pengembangan atau Plant of Development (PoD) Proyek gas alam cair (LNG) Blok Masela di Laut Arafura dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku pada Selasa (16/07/2019).

Laporan yang sudah dinyatakan bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme oleh Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) tersebut disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, dan President-CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda, di Istana Kepresidenan Jakarta.

Menurut Dwi Soetjipto, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa perusahaan minyak dan gas (migas) asal Jepang itu harus menggunakan kontel lokal dan pekerjakan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) di Provinsi Maluku. Khusus untuk tenaga lokal presiden mewajibkan Inpex melakukan pelatihan guna meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) setempat.

Dwi menyampaikan bahwa penandatangan revisi POD ini dilakukan setelah Jonan menggandeng KPK. Tujuannya adalah untuk mencegah potensi korupsi dalam pengembangan blok yang memiliki investasi besar dan penggunaan kontrak bagi hasil (PSC) cost recovery tersebut. Revisi PoD ini telah sesuai dengan rekomendasi dari SKK Migas setelah pihaknya menandatangani Head of Agreement (HoA) pada 16 Juni 2019 lalu.

Kini PoD yang dibuat berdasarkan HoA tersebut telah siap dieksekusi dan langkah selanjutnya dalam pengembangan Blok Masela ini adalah keputusan akhir investasi atau Final Investment Decision (FID) yang akan diselesaikan dalam 1 tahun kedepan.

Sementara itu Inpex menyatakan telah menerima persetujuan secara resmi dari jajaran instansi pemerintah Indonesia yang telah diajukan pada tanggal 20 Juni 2019 lalu. Pemberitahuan resmi ini disampaikan oleh Jonan kepada Inpex selaku operator serta mewakili mitra usaha patungannya yakni Inpex Masela and Shell Upstream Overseas, dan disaksikan oleh Presiden Jokowi.

Inilah 3 Pesan Joko Widodo ke Inpex untuk Kelancaran Proyek LNG Blok Masela
Takayuki Ueda Nilai Persetujuan POD Blok Masela Jadi Tonggak Sejarah Inpex
Kodim Saumlaki Rangkul Siswa-Siswi SMA Kristen Saumlaki Ikut Penyuluhan
Sebagai tambahan atas persetujuan revisi POD ini, Pemerintah Indonesia juga menyetujui permohonan untuk alokasi tambahan waktu selama 7 tahun  dan  perpanjangan Production Sharing Contract (PSC) Wilayah Kerja atau Blok Masela selama 20 tahun hingga tahun 2055.

“Persetujuan atas revisi POD oleh pemerintah ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Proyek LNG Abadi. Konsep pengembangan proyek telah mengalami perubahan dari skema kilang terapung menjadi skema LNG darat. Saya yakin karakteristik proyek yang berdasarkan revisi POD sekarang ini cukup kompetitif dan ke-ekonomian-nya sangat masuk akal karena Lapangan gas Abadi mempunyai produktivitas reservoir yang sangat bagus dan merupakan salah satu sumber gas terbesar di dunia; hal mana menumbuhkan harapan untuk mengembangkannya secara efisien dan menjadikan lapangan ini beroperasi secara stabil dalam memproduksi gas alam cair (LNG) untuk jangka waktu yang panjang,” ungkap President dan CEO Inpex Takayuki Ueda.

Selanjutnya, Inpex akan terus bekerja bersama Shell sebagai mitra kerja untuk memulai aktivitas persiapan yang diperlukan dalam rangka melaksanakan kegiatan Front End Engineering Design (FEED). Persiapan-persiapan ini utamanya adalah mobilisasi personil untuk operasional dan kegiatan lelang pekerjaan untuk menyeleksi, memilih kontraktor-kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan FEED.

Keputusan Final Investasi (FID) adalah sebuah pokok penting yang akan dicapai melalui serangkaian evaluasi yang sedang berlangsung termasuk pekerjaan Front End Engineering Design (FEED).

Menanggapi persetujuan revisi POD, Clare Harris, Executive Vice President Venture Development dari Shell mengatakan mendukung dan mengharapkan kelanjutan kerjasama ini dapat terus terlaksana.

“Memperoleh persetujuan untuk revisi POD merupakan sebuah pencapaian yang penting. Shell menghargai kerjasama konstruktif dari berbagai jajaran instansi pemerintah, yang telah memungkinkan kemajuan atas tonggak sejarah yang besar ini.   Dengan Mitra Usaha Patungan melaju ke tahapan lebih lanjut Proyek Abadi, Shell berharap untuk melanjutkan kolaborasi yang erat bersama INPEX dalam mewujudkan pengembangan LNG di darat yang kompetitif secara global; dan yang akan memberi keuntungan kepada Negara (Indonesia) untuk puluhan tahun ke depan,“ kata dia

Proyek Abadi adalah proyek pengembangan LNG skala besar terintegrasi pertama yang dioperasikan oleh INPEX di Indonesia sebagai operator, sesudah Proyek LNG Ichthys di Australia. Proyek Abadi akan memberikan sumbangsih penting serta berarti kepada Republik Indonesia, yang akan membawa dampak positif berganda (multiplier effects) bagi Indonesia, khususnya  di wilayah Indonesia Timur.

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com