Skanda NTB:
Bantuan Siswa Miskin (BSM) untuk siswa SDN 1 Pijot, Kecamatan Keruak Lotim, NTB diduga dipotong oleh oknum Kepsek. Kisaran pemotongan dari pelbagai sumber-sumber menyebutkan Rp 50.000
Akibat pemotongan itu, setiap siswa yang seharusnya menerima utuh Rp 450.000, berkurang menjadi Rp 400.000.
Kepsek
"Kami tidak tahu peruntukan pemotongan tersebut," ungkap orang tua murid yang enggan di publikasikan namanya.
Menurut sumber itu, setiap pencairan BSM di SDN 1 Pijot ini selalu dipotong oleh oknum Kepsek tanpa ada pemberitahuan alasan pemotongan tersebut.
Joko sekretaris komite yang mengundurkan diri minta kepada tim Saber Pungli mengusut tuntas praktik oknum Kepsek yang lakukan pungutan tanpa ada hukum yang jelas.
"Padahal mereka sudah diberikan kesejahteraan yang cukup oleh pemerintah melalui gaji, tunjangan sertifikasi, tunjangan daerah (TKD). Tetapi masih saja mereka sunat," pungkasnya.
Ia juga minta kepada pejabat Dinas DIKBUD Lotim, Kabid SD, Ka Unit Dik Bud Kecamatan dan semua pihak, baik aparat penegak hukum, tim saber pungli, agar mengusut tuntas dan lakukan penindakan terhadap praktik yang kerap terjadi Lembaga Satuan Pendidikan ,baik SD,SMP/MTS, SMA,SMK, dan MA.
Menurut Sarapuddin, S.Pd. Kepsek SDN 1 Pijot jumlah siswa semuanya berjumlah 261 orang. Sedang jumlah siswa yang mendapatkan BSM 100-an siswa.
Kepada Skandal, dia membenarkan melakukan pemotongan sebesar Rp 50.000 per siswa, saat di konfirmasi skandal lewat selulernya Kamis, 2/8/2018.(007 MA).