Jakarta, Skandal
Kepala Pasar bukan hanya sekadar pegawai: berada di kantor, menerima laporan, lalu pulang menjelang sore hari.
Model seperti itu, meminjam istilah anak sekarang, bukan lagi zamannya. Ia tetap seperti entrepreneur, membuat pasarnya ramai dikunjungi konsumen, hingga para pedagang nyaman mengais rezeki.
Bergaya entrepreneur itu yang dilakukan oleh Nery Agusman saat dipercaya oleh kantornya, Perumda Pasar Jaya, mengawaki Pasar Sinar di kawasan Jakarta Utara.
Pasar itu sepi. Sunyi. Tak ada lalu lalang para pengunjung, terutama di lantai II. Apalagi keriuhan para pedagang melayani pembeli. "Pokoknya lengang," jelas Neri Agusman mengenang.
Meski sedikit galau, namun Neri tidak putus asa. Ia ingin "teritorial" pasarnya ramai. Tidak sepi layaknya "kota mati" tak berpenghuni.
Bahkan, kondisi itu, membuat adrenalinnya bergelora. Otak kanannya - banyak menyebut otaknya entrepreneur - tidak pernah diam. Dia ingin mencari solusi, bukan sekadar pasrah pada keadaan.
Alhasil, upayanya mencari solusi tidak sia-sia. "Tiba-tiba muncul ide agar para pemilik kios membuka tokonya. Jangan ditutup terus," papar Nery.
Cuma, pertanyaannya, jualan apa mereka? Lagi-lagi Alhamdulillah. Otak kanannya berseliwiran jajanan. Bukan lagi sekadar sembako.
"Kalau jajanan kan berbeda dengan yang lain," tuturnya pada Skandal sekaligus membidik pengunjungnya anak muda, anak milenial.
"Jadi buat tempat tongkrongan bukan hanya di mall atau cofe. Tapi di pasar pun bisa dengan biaya relatif murah," tambahnya.
Tak usah heran, Pasar Sinar saat ini, jadi pilihan anak milenial kumpul, janjian, sehingga lantai II semarak. Ada gelak tawa dari kaula muda zaman now.
Karena itu, Nery mengaku, dalam waktu dekat ini akan mengirim surat ke area agar ditertibkan surat Perubahan Jenis Jualan (PJJ).
"Perubahan ini dalam rangka menarik minat jenis penjualan," tambah Nery menyebut akan merekrut toko emas untuk menempati kios-kios emas yang masih kosong.
"Saya optimis jika berjalan, Pasar Sinar akan bersinar," tutur Nery menebar keyakinan.
Ersityarini HM, manager Area 14 yang membawahi Pasar Sinar, meng-amini konsep yang diusung oleh Nery.
"Saya pikir, itulah fungsi Kepala Pasar. Dia harus inovatif, tidak sekadar diam," jelas Ersityarini.
Dia menilai tanggungjawab Kepala Pasar memboomingkan pasarnya ramai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan masyarakat.
"Saya kagum dan bangga pada Pak Nery," ujarnya memberikan acungan jempol. (Oji)