Rembang Skandal
Akibat banjir bulan April lalu, jembatan penghubung Dusun Banyurowo dengan Dusun Tegalgede Desa Sulang Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang rusak berat.
Kini warga yang bertempat tinggal di antara ke dua wilayah ini gembira. Pasalnya jembatan penghubung dua wilayah itu dibangun secara permanen melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung III Kodim 0720 Rembang.
Pembukaan TMMD Sengkuyung III Selasa, 22/9/2020 kemarin, berlangsung tertutup di ruang rapat Bupati. Hal itu dilakukan, karena menyesuaikan situasi pandemi Covid-19.
Hadir di acara kemarin, Forkompinda Rembang, Perwira Kodim 0720 Rembang,Bapepda Rembang dan Dinpermades Rembang.
Komandan Kodim 0720 Rembang, Letkol Kavaleri Donan Wahyu Sejati menyampaikan kegiatan TMMD Sengkuyung III tahun 2020 sebagai kegiatan rutin dalam rangka membantu kesulitan-kesulitan masyarakat dan membuka akses bagi masyarakat, sehingga perekonomian berjalan dan meningkat.
“Warga yang semula harus jalan memutar dengan jarak lebih jauh, diharapkan nanti setelah jembatan jadi, aksesnya akan lebih dekat. Pembukaan kami laksanakan tertutup, karena situasi pandemi covid -19. Terima kasih, Pemkab Rembang selama ini membantu Kodim 0720 Rembang,” pungkas Dandim.
PJ Sekda Rembang Ahmad Mualif menyampaikan dalam kondisi covid 19 menurutnya bisa menggunakan anggaran dengan hasil yang optimal. Pemkab akan mendukung TMMD Sengkuyung III tahun 2020 ini. Pihaknya juga berharap, pekerjaan akan selesai sesuai dengan jadwal yang ditentukan serta akan memberikan pengaruh pertumbuhan ekonomi masyarakat ditengah pandemi Covid -19 dan dalam keadaan sehat TNI dan masyarakat.
“TMMD adalah kegiatan ideal mendorong masyarakat bisa optimal dengan pancingan dari TNI,“ katanya.
Dilansir dari laman Renbang berita.com, salah satu anggota TNI yang bertugas di lokasi TMMD Pelda Slamet Riyanto menuturkan, antusias warga sekitar cukup tinggi. Warga bersama TNI bahu-membahu membangun jembatan tersebut.
“Ada yang menaikkan tanah dari bawah ke atas jembatan untuk menguruk sayap kanan-kiri jembatan. Ada yang bantu buat dasar lantai jembatan,” tuturnya.
Slamet menambahkan, jembatan yang dibangun panjangnya mencapai 11 meter, lebar 4,25 meter dengan ketinggian 5 meter. Selain itu, juga dibangun jalan rabat beton panjang 200 meter, lebar lebar 2,5 meter tinggi 0,15 meter.
Pembangunan tebing panjang 22 meter, lebar 0,15 meter, tinggi 5 meter dan pembangunan satu unit Poskamling panjang 2,5 meter, lebar 2 meter, tinggi 2,5 meter. Sedangkan pembangunan non fisik, tinggal menunggu jadwal lebih lanjut.
“Yang sasaran nonfisik dikoordinasikan dengan unit pelaksana teknis (UPT) setempat. Nanti menjelang penutupan, kita adakan penyemprotan disinfektan dalam rangka penanggulangan Covid-19,” imbuhnya.
Program TMMD Sengkuyung III kali ini ditopang anggaran sebesar Rp. 479 juta. Rinciannya, Rp. 374 juta untuk kegiatan fisik dan Rp. 105 juta untuk kegiatan non fisik. (Sutrisno/Rbg).