Tutup Menu

KRI TELUK CENDRAWASI 533 AMANKAN LAUT ARAFURA DAN KKT

Kamis, 25 April 2019 | Dilihat: 1941 Kali
    

Saumlaki, Skandal

KRI Teluk Cendrawasi 533 datangi dan berlabu di Kota Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, guna melakukan melakukan pengamanan wilayah laut perairan Arifira dan Kepulauan Tanimbar lebih khusus.

Menurut Komandan Angkatan Laut Lanal Saumlaki Letkol Laut (P) Hartanto M. Tr. Hanla bahwa kedatangan Kapal  perang tersebut merupakan  respon Cepat dari laporannya kepada Komando Armada ( Koarmada) III Sorong tentang Potensi kerawanan pemilihan umum (Pemilu) lanjutan pada Daerah yang berjuluk Bumi Duan Lolat itu pada selasa, 23 april 2010 kemarin.




Hartanto mengatakan, ada beberapa kerawanan yang di laporkan tentang Pemilu Lanjutan yang berlansung hingga larut malam di masing- masing tempat pemungutan suara ( TPS ) yang berbeda beda dan tidak serentak yang bisa mengakibatkan pengerahan massa.

"Potensi kerawanan seperti pemilu lanjutan kemarin, saya Laporkan ke atasan ada potensi ancaman dan potensi kerawanannya. Sehingga atasan begitu cepat meresponnya, maka kapal KRI dapat singgah ke sini guna mematau pelaksanaan kegiatan pemilihan lanjutan dimaksud," ujar Hartanto". 

Bersama Osops Guspurla Armada III Kolonel Laut (P) Ari Krisdianto, M. Tr. Hanla, Paban Analev Intel Guspurla Armada III Letkol Laut T. Suhardi dan Komandan KRI Teluk Cendrawasih 533 Mayor Laut ( P ) Nur  Farid Syariffudin SH, kepada para awak media pada rabu, 24 april 2019.

Jika jalannya pesta Demokrasi lanjutan kemarin sudah berjalan aman dan terkendali, namun pihak TNI AL tetap siaga untuk menambah dan bisa menyalurkan bantuan lagi guna membantu penyelenggara pemilu, jika ada permintaan. Pintahnya.

"Kalau kita memberi bantuan sesui dengan aturan, kalau ada permintaan bantuan dari Polri, kami akan bergerak tapi klau tidak ada permintaan ya kami tetap stand by. TNI AL tetap terlibat dalam pengamanan pemilu ini." tuturnya.

Sementara itu, komandan KRI teluk Cendrawasi 533 mayor laut (P) Syariffudin mengatakan bahwa kapal perang  KRI yang berlabuh di pelabuhan Saumlaki pada rabu, 24/ 4/2019, awak kapal berjumlah 71 personil yang terdiri dari perwira, anggota dan prajurit.

"Kami disini siap untuk membantu karena tugasnya di laut. Fungsinya seperti yang sudah di jelaskan tadi. Kami siap membantu untuk mengevakwasi terutama untuk pengamanan kotak suara," kata Syariffudin.




Ia menambahkan bahwa dirinya tetap berada di Kepulauan Tanimbar dan akan meninggakan daerah Tanimbar jika keadaan benar benar dinyatakan aman dan kondusif sehingga kami akan melanjutkan pelayaran sesuai perintah dari Koarmada III.

" Begitu semuanya dinyatakan aman, kemudian ada perintah dari pimpinan untuk meninggalka daerah ini, kita akan bergera dan bergerak kemanapun jika diperintah karena kita akan melihat situasi potensi kerawanan dimana saja, termasuk Kepulauan Tanimbar " tambah Syariffudin.

Nama kapal yang diambil dari teluk di Propinsi Papua, merupakan kapal ketiga dari kapal perang jenis Kapal pendarat kelas Teluk Gilimanuk milik TNI AL yang di bangun oleh VEB Peeneweft,Wolgast, Jerman Timur pada tahun 1977.

Kapal berjenis Frosch-I/type 108 ini kemudian dibeli pemerintah Indonesia untuk TNI AL pada tahun 1994. KRI ini termasuk dalam paket pembelian sejumlah kapal perangeks Jerma  Timur pada masa pemerintahan Presiden Suharto. KRI Teluk Cendrawasi bertugas sebagai armada pendarat bagi pasukan Marinir TNI AL dan juga sebagai pengangkut logistik.

KRI Teluk cendrawasi 533 memiliki berat 1, 900 ton. Dengan dimensi, 90,70 meter × 11,12 meter × 3,4 meter. Ditenagai oleh 2 mesin diesel, 2 shaft mengasilkan 12,000 bhp yang sungguh mendorong kapal hingga kecepatan 18 knot, dan maksimal awak 42 pelaut, mampu mengangkut kargo hingga seberat 600 ton.

Meski bukan termasuk Armada tempur maupun pemukul, namun sebagai armada pendarat dan pengangkut logistik, KRI Teluk Cendrawasih di bekali senjata pertahanan diri berupa 1 kanon laras ganda kaliber 37 mm mode 1939, 1 meriam Bofors 40/70 berkaliber 40 mm dengan kecepatan tambahkan 120-160 rpm, jaungkauan 10 km untuk terget permukaan terbatas dan target udara; 2 kanon laras ganda kaliber 25mm sensor dan elektronik temasuk Radar MR-302/Strut Curve Air/surface search. (MI)

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com