Tutup Menu

Mampukah MIO Bersaing Dengan Medsos ?

Senin, 15 November 2021 | Dilihat: 277 Kali
    

 
Jakarta – tabloiskandal.com || Presiden Lira (Lumbung Informasi Rakyat) Olies Datau, terharu, karena tak terasa perkumpulan Media Independen Online (MIO) Indonesia, tepatnya 10 Nopember lalu, genap berusia setahun.
 
Rasa syukur pun telah di gelar di Yogyakarta minggu lalu dengan acara yang sangat meriah. Dan gempinta rangkaian ultah akan digelar besok oleh MIO DKI Jakarta, ditempat yang cukup prestisius yakni gedung serbaguna DPR-RI Kalibata
 
Dalam perjalanan setahun ini perkembangan MIO luar biasa pesat. Sejumlah kepengurusan di tingkat I dan II telah dikukuhkan.
 
Olies pantas sumringah karena selain kedudukannya saat ini sebagai salah satu Dewan Pembina, wanita tegar berdarah Gorontalo ini sejak awal ikut mendorong kelahiran MIO. Bersama para tokoh lainnya Olies sangat konsiten pengawal perjalanan MIO
 
Tentu saja, perempuan yang tetap cantik dan energik diusia baya, bersyukur atas perkembangan MIO yang pesat ini dan melesat
 
Diapun mengingatkan, seiring dengan perkembangan yang pesat itu, harapannya para pengendali MIO dapat menggarisbawahi kembali tujuan didirikannya organisasi ini
 
Salah satunya adalah bagaimana kita bisa mensejahterakan perusahaan media yang bergabung di MIO.
 
"Kita harus bisa menggali peluang dan menganalisa tantangan bisnis media online yang kini persaingannya makin ketat", ujar Olies sambil melempar senyum bahagia
 
Sebab, tandas perempuan yang asyik diajak ngobrol ini, selain dengan sesama media online. "Persaingan juga menghadang dari media sosial (medsos) seperti Facebook, Instagram, Youtube, Twitter dan sebagainya", ujarnya
 
Dulu, ketika internet muncul dan merata, media online begitu digdaya menggusur media cetak.
 
Perusahaan media cetak tersungkur, banyak koran dan majalah terkubur
 
Masa keemasan media online adalah awal dari mati surinya media cetak.
 
Saat ini, tutur Olies yang pengurus Kadin Pusat, Gadget yang bisa menyuguhkan berita hanya dalam genggaman telah menjadi kebutuhan primer manusia modern.
 
"Sejalan kemajuan teknologi, media online menghadirkan pasar dan peluang tersendiri. Kemudahan akses, kepraktisan dan kecepatan tayang menjadi nilai plus plus media online", tutur Olies sambil memainkan jemari lentiknya
 
Dia mengingatkan media online juga memiliki banyak kebutuhan agar operasional tetap berjalan.
 
Operasional sebuah media, kata Olies, dibiayai dari sponsorship. Media online adalah tempatnya beriklan digital, baik dengan banner maupun advetorial dan lain sebagainya.
 
Sejalan kemajuan IT ini, media online kedatangan saingan dari arah yang tidak terduga yakni media sosial (medsos) atau sosial media.
 
Olies memaparkan Facebook ads dan Instagram ads menjadi lahan baru pengiklan yang diklaim lebih efektif untuk beriklan. "Bayangkan mereka bisa menargetkan lokasi dan umur pada setiap pemasangan iklan. Dan biayanya pun bisa menyesuaikan kantong", urainya dengan nada serius
 
Selain itu, media online juga bersaing dengan raksasa google yang kini punya google adword. Google juga mempunyai youtube yang dibanjiri pengiklan. Iklan video yang anda skip di youtube adalah contohnya.
 
Efektifitas dari periklanan google memang sangat tinggi, mereka memiliki data user. Kemudian si mesin pencari ini akan meletakkan iklan pada minat user. Google bisa dengan mudah mencekoki user dengan iklan yang relevan. Pengiklan tinggal setting saja apa yang mereka inginkan. "Sungguh teknologi periklanan yang mutakhir", tandas Olies sambil menggelengkan kepala
 
Kata dia, media online juga ketiban pesaing dari para influencer. Akun-akun instagram dengan followers ratusan ribu hingga jutaan membuka pintu lebar untuk para pengiklan. Mereka menamainya dengan iklan endors dan paid promote.
 
Nyatanya periklanan jenis ini sangat efektif dan masuk ke konsumen yang lebih tertarget.
 
Tak sebatas itu, media online juga bersaing dengan youtuber serta blogger yang konten kontennya ciamik.
 
Belum lagi kalangan blogger, juga hadir alternatif periklanan untuk para pengiklan. Backlink, endors dan content placement memiliki peluang dari segi penguatan digital marketing. Perusahaan sebesar Bulakapal, Tokopedia dan Traveloka terpantau menggunakan jasa blogger untuk membuat backlink berkualitas. Jasa PBN dan agency blogger pun kini tak sedikit jumlahnya.
 
Media online memperoleh uang dari sebuah iklan yang mereka dapat dari para pengiklan. Namun, kini pengiklan memiliki alternatif iklan digital yang juga efektif.
 
Facebook ads, instagram ads, google adwords, youtuber, influencer dan blogger adalah wadah beriklan yang saat ini sedang hits dan dianggap paling efektif. Bahkan media online pun memasang google adsanse yang artinya mereka mewadahi google untuk menaruh iklan para pengiklan di google adwords.
 
Menurut Olies yang mantan pragawati, gambaran diatas tersebut adalah tantangan media online mengadapi kompetitornya dari segi mendapatkan pengiklan
 
Tantangan bisnis media online juga hadir dari sumberdaya manusia pengisi konten. Sudah pasti sebuah media membutuhan jurnalis. Sebagai pendukung, tentunya membutuhkan penulis konten, editor dan lainnya seperti desain grafis dan IT Suport.
 
Presiden Lira yang gaulnya lintas petinggi ini mengingatkan, dalam dunia jurnalistik modern ini, ada banyak tantangan. Kreatifitas sangat diperlukan sebuah tim media online untuk memberikan sentuhan lain daripada yang lain. Karena saat ini media online sudah sangat menjamur dan media sosial cenderung lebih renyah untuk disimak.
 
Dengan jumlah 43 Ribu Media Online di Indonesia saat ini tentu sesuatu yang dahsyat
 
Sebagai catatan pengguna internet di Indonesia mencapai 171 Juta orang. Ini pasar yang sangat besar.

Dan sebagian besar ingin membaca berita di setiap harinya. Dari tools riset online, kata kuci terbanyak adalah “Berita Terkini”.
 
Artinya pembaca sangat update dengan berita terkini. Karena itulah hampir semua media online mengutamakan kecepatan memberitakan. Marwah sebuah media online adalah kecepatan.
 
Google juga memberikan kategori news untuk pembaca yang berselancar menggunakan google. Google menerbitkan google news, setiap menit news yang diunggah akan masuk kedalam google news.
 
Namun perlu diketahui bahwa tidak semua media memenuhi persyaratan google news.
 
Media online yang masuk google news biasanya akan kebanjiran traffic. Hal ini karena google secara otomatis meletamkannya di jajaran page one untuk kategori news.
 
Lebih lanjut dikatakan Olies, peluang media online terbuka di daerah. "Media online di daerah-daerah tumbuh dan berkembang. Lokalisasi pemberitaan memudahkan pembaca untuk mengetahui berita yang terjadi di lingkungan terdekat", urainya
 
Terlebih lagi, media online daerah juga akan lebih fokus pada berita daerah. Dengan begitu maka segmentnya pun terarah.
 
Ditegaskannya,berita adalah salah satu kebutuhan manusia di era modern. Hal ini akan terus menghadirkan Tantangan dan Peluang Bisnis Media Online.
 
Kreativitas, kredibilitas, kecepatan, independensi, inovasi adalah hal penting dari sebuah media.
 
Oleh karena ke depan MIO perlu melakukan berbagai inovasi dan terobosan. Misalnya bagaimana nanti ke depan MIO bisa memberikan pelatihan kepada anggotanya, agar media-media online yang bergabung di MIO bisa mendapatkan pembaca yang banyak, sehingga bisa mendapatkan iklan atau sponsor yang berlimpah.
 
Kalau media-media online yang bergabung di MIO, pembacanya sudah banyak, maka MIO bisa mendorong agar Pemda-Pemda dan kementrian2 juga pemasang iklan yang lain, ke depan beriklan ke media online anggota MIO yang jumlah pembacanya, misalnya, paling sedikit 10.000 pemirsa. Dengan kerja sunguh dan keyakinab penuh, siapa tahu MIO bisa melawan dominasi medsos.
 
 "Pada kesempatan yang berbahagia ini, ingin rasanya saya sampaikan salam persahabatan yang erat kepada keluarga besar MIO. Saya ulurkan tangan saya, mengajak bekerja bersama", tutur perempuan yang dikalangan anak buahnya dijuluki Presiden CPM (Cantik-Pintar-Mengayomi)
 
Salam MIO.....yes yes yes (fik)
 

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com