H. Zubaedi Nilai KNPI Lobar Mandul
Sabtu, 16 Mei 2020 | Dilihat: 866 Kali
Lombok Barat Skandal
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) adalah sebuah wadah organisasi kepemudaan Indonesia yang terlahir sebagai pengawal pembangunan Nasional hingga daerah. Peran penting tersebut sekaligus meruakan tulang punggung nNasional dalam rangka percepatan pembangunan Perkotaan dan pedesaan yang selaras dengan amanah yang tertuang dalam GBHN.
Namun apa jadinya ketika wadah kepemudaan tersebut tak tergelitik oleh tantangan di era globalisasi ini. Bahkan terkesan tutup mata dengan situasi yang ada tanpa dapat menelurkan gagasan gagasan baru dalam mendorong percepatan pembangunan dimaksud.
Hal tersebut dikeluhkan oleh tokoh pemuda Lombok Barat H. Zubaedi kepada tim media di kediamannya Jum’at 15 Mei 2020.
Menurutnya, tampuk pimpinan KNPI Lombok Barat yang notabene secara legitimasi telah syah sebagai ketua tak pernah muncul dalam setiap agenda kepemudaan, apalagi memotivasi.
“KNPI ini dari pusat hingga daerah keberadaannya diakui, tinggal perannya saja yang harus ditunjukkan dengan berbuat untuk pembangunan. Sangat dilematis juga ketika kita harus membicarakan ketua KNPI Lombok Barat yang notabene telah secara legal formal memegang tampuk pimpinan toh juga tak pernah muncul dalam setiap kegiatan”, keluhnya.
Diakuinya dirinya ingin melakukan sebuah reformasi dalam tubuh kepengurusan KNPI Lobar, namun terjegal oleh persyaratan usia yang seolah olah ditonjolkan lebih mendominasi persyaratan lainnya.
“KNPI Lombok Barat ini perlu adanya semacam penyatuan paradigm dalam pemikiran yang sama demi perjuangan kepemudaan, lebih lebih di Lombok Barat. Selama ini imbas dari dualisme yang tarik ulur menimbulkan kefacuman hingga tak ada program yang jalan dan belum dapat menelurkan satu programpun. Kami sudah mencoba memediasi sengan rekan rekan yang mau maju mengawal dan sekaligus mengusung pembangunan daerah dengan melahirkan MoU, namun kabur lagi”, ujarnya.
Zubaedi melihat peran KNPI Lombok Barat dalam pembangunan daerah biasa saja, bahkan terkesan mandul meskipun didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah.
“Peran KNPI Lombok Barat ini terkesan biasa saja dan tidak menonjol bahkan seperti mandul. Saya merasa tertantang dengan situasi ini sehingga mendorong semangat saya untuk maju dengan melihat potensi yang ada. Saya ingin kembangkan dengan dukungan potensi yang saya miliki. Semua potensi daerah dapat kita himpun menjadi sebuah kekuatan KNPI Lombok Barat. Karakter pemuda di Lombok Barat kalau tidak dimotifasi maka akan melempem,” paparnya.
Zubaedi mengaku tidak akan patah arang dengan persyaratan usia yang seolah olah sengaja ditonjolkan untuk menjegal dirinya untuk maju sebagai kandidat calon ketua KNPI Lombok Barat. Terlebih lebih lagi dirinya didukung dengan segudang pengalaman berorganisasi maupun pemberdayaan.
“Saya tidak akan patah semangat dengan peraturan persyaratan usia yang ditonjolkan yang seolah olah dipergunakan untuk menjegal saaya untuk maju. Apalagi didukung pengalaman dan kemampuan dalam berorganisasi dan pemberdayaan. Saya rasa factor usia tidaklah penting, tetapi yang lebih penting adalah dukungan sumberdaya dan kemampuan untuk berbuat dalam pembangunan”, tegasnya.(N34G)