Wakil Uskup Apresiasi kepada TNI Dan POLRI.
Minggu, 21 April 2019 | Dilihat: 641 Kali
Malra, Skandal
Wakil Uskup Keuskupan Amboina Wilayah Kei Kecil Pastor Eko Renjaan Pr mengapresiasi kinerja Kepolisian dan TNI selama berlangsungnya Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, serta Pemilihan Anggota Legislatif 2019 di wilayah Tual dan Malra.
Apresiasi ini disampaikan Wakil Uskup ketika ditemuia awak media di Pastoran Langgur, sabtu.
"Sebagai salah satu tokoh agama di dua daerah ini, kami terus lakukan pantauan kondisi kamtibmas sebelum dan sesudah pesta demokrasia ini, dan kondisi dua daerah ini aman dan damai", ujar Eko.
Kondisi aman dan damai ini, selain karena kesadaran masyarakat, juga karena kinerja dan profesionalitas pihak keamanan Polres Malra dan TNI di daerah ini dalam mengawal Pemilu 2019 ini, oleh karena itu patut kita apresiasi dan berterimakasih, tandas Eko.
Mewakili umat Katolik di Tual maupun Malra kesempatan ini, kami menyampaikan terimakasih untuk peran serta TNI dan Polri dalam mengawal proses Pemilu hingga berjalan sukses dan lancar Pemilu di dua daerah ini.
"Ketegasan Polri maupun TNI juga dipandang sebagaia hal yang positif dalam penyelenggaraan Pemilu 2019 ini, sehingga semuanya tetap berjalan baik, aman dan lancar", ujar Eko.
Namun, saat ini porses Pemilu belum selesai, kita berada dalam proses penghitungan suara dimana tahapan ini perlu mendapat perhatian yang ekstra oleh semua pihak, karena tahapan ini sangat resisten.
Lanjutnya, itu mulai terlihat, dimana yang saya dengar satu Ohoi di Kei Besar apa benar atau tidak muncul persoalan kotak suara, di Ohoi Letvuan dan Ohoi Langgur terkait perolehan suara Caleg yang menimbulkan ketidak puasan.
Maka, kesempatan ini saya sangat berharap kondisi aman dan damai dapat tetap terjaga hingga akhir proses Pemilu lebih khusus di dua daerah ini.
Dikatakan, antusias masyarakat untuk terlibat aktif dalam pesta demokrasi 2019 adalah satu hal yang juga patut diapresiasi karena itu salah bentuk kesadaran bernegara.
Menjadia catatan, khusus untuk proses penyelenggaraan Pemilu 2019 ini sendiri terutama penyelenggara (KPU) dimana masih ada kekurangan-kekurangan, salah satunya proses pencobloson belum berjalan tepat waktu, dan itu saya alami sendiri, dan juga akibat keterlambatan membuat resah masyarakat menggunakan hak politiknya.
Eko kesempatanaa yang sama menyinggung soal pemanfaatan medsos oleh masyarakat di dua daerah ini, dimana saya selalu menempatkan medsos sebagai perkembangan dunia modern dan itu bagus.
Tetapi, kita harus kritis dengan media sosial, jangan kemudian kita gunakan medsos jadi tempat untuk saling membenci antar satu dengan yang lain.
"Masyarakat harus dapat menggunakan medsos dengan bertanggung jawab, artinya kita yang memanfaatkan medsos adalah manusia yang memiliki akal dan budi, selain itu ada etika untuk menjaga kebersamaan kita"
Kita orang Kei dan kita bangga akan hukum adat kita "hukum Larvul Ngabal", tapi apa gunanya hanya kebangaan di bibir semata, namun kita tidak wujudkan dalam hidup keseharian kita satu sama lain sebagai saudara, oleh karena itu marilah kita pegang teguh selalu hukum adat dan hukum positif dalam keseharian.
Terkait himbauan, saya sudah menghimbau kepada seluruh pastor di wilayah Tual dan Malra untuk menghimbau seluruh umat Katolik secara khusus dan secara umum kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga kedamaian, keamanan, ketertiban antara satu dengan lain walaupun ada pikiran maupun sikap yang berbeda.
Jika ada masalah yang muncul di tengah-tengah warga karena perbedaan pandangan dan lainnya, maka itu sesuatu yang wajar dan normal, tetapi masalah itu harus diselesaikan dengan mekanisme dan koridor-koridor hidup orang bersaudara, pungkasnya. (Is)