Skandal Pati
Talud irigasi di belakang Mushola Perumahan Mutiara Persada ambrol di terjang banjir belum lama ini membuat sibuk warga dan Babinsa, di bantu Bhabinkamtibmas bahu membahu memperbaiki Talud dengan panjang 12 Meter, kemarin, 26/2.
Tampak warga membuat penahan Talut terbuat dari ban bekas dengan cara tengah lubang ban diisi dengan cor semen dengan harapan tanah samping di atas Talut tidak ambles.
"Alhamdulillah berkat gotong royong warga perumahan dan di dukung oleh Banbinsa Koramil dan Polsek Margorejo pembangunan Talud bisa teratasi walaupun dengan sarana material dibuat dari ban bekas".terang supriyono yang juga juragan kuliner warung kerang.
Pemilik rumah makan seger bener itu menambahkan, kerja bakti ini sebagai bentuk menyelamatkan jalan yang ambles karena terkikis derasnya air hujan beberapa hari yang mengguyur wilayah perumahan.
"Sementara jalan yang terkena dampak ambrol salah satu akses jalan warga menuju ke tempat ibadah dan anak2 sekolah TPQ warga sangat bertrimaksih atas kepedulian seluruh elemen dan sejumlah pihak yang turut kerja bakti," terang sekretaris GNPK Pati yang sering dipanggil Bothok.
Sebelumnya area perumahan adalah tanah tegalan dengan alur anak sungai yang mengalir dari kawasan Hutan Pati Ayam menuju ke arah selatan.
Dari anak sungai tersebut pada masa pemerintahan Kepala Desa Budiono dengan Bupati Rustam Santiko kala itu dibangun bendungan dengan nama CEK DAM tempat penampungan air dari anak sungai timur dengan tujuan untuk pengairan pertanian.
Meski awalnya cekdam tersebut terdapat unsur mistis di dalamnya, bahkan pernah memakan korban warga desa setempat pada tahun 1985.Kemudian tahun 1992 cekdam tersebut dangkal dan beralih fungsi jadi persawahan dan tegalan.
Karena campur tangan yang serakah timbulah tukar guling tanah desa tersebut kemudian dibeli oleh timnya Bupati Yusuf Muhamad dan kroni kroninya, hingga dikelola oleh pengembang dan terjadilah perumahan dengan sebutan Taman Perumahan Mutiara Persada. (sp.ajg pwo jtg)