Semarang, Skandal
Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar oleh Perkumpulan Wartawan Online (PWO) Independen Nusantara Jawa Tengah diikuti ratusan wartawan online di Hotel Pandadaran, Semarang, Jumat - Sabtu, 26-27/7.
"Alhamdulillah," ungkap Ketua PWO IN Jateng, Rahmat Dawah dalam whatssup-nya.
Rahmat Dawah dengan Oangdam Dioonegoro
Ia menilai banyaknya peserta UKW yang baru pertama kali digelar ini menunjukan pentingnya UKW untuk menambah skill, sekaligus mengetahui seluk beluk dunia jurnalistik.
Bahkan, tambah lelaki bertubuh gempal ini, keberadaan PWO IN sebagai organisasi pers sangat dibutuhkan memberikan pembelajaran kepada wartawan, sehingga dalam prakteknya tidak salah jalan.
Menurut Rahmat, materi yang diberikan dalam UKW yang berlangsung satu hari ini meliputi soal UU Pers No 4O Tahun 1999, etika dan sikap wartawan sesuai Kode Etik Jurnalistik dan penulisa berita yang baik dan benar.
"Nara sumbernya adalah wartawan yang tergabung di PWOIN," ujarnya, menyebut wartawan Kompas, Wawasan dan dari DP P sendiri.
UKW ini rencananya akan dibuka oleh Ketua PWO IN, Marnala Manurung. "Beliau akan memberikan pembekalan sekaligus menjelaskan visi dan misi PWOIN," tutur Wong Kendal ini yang juga mengawaki beberapa media online.
Sementara Taufiq Rachman, Ketua Umum IPJI dan Dewan Pengawas PWO IN mengapresiasi yang digelar PWO Jateng ini. "Apalagi sekarang marak soal kriminalisasi pers," ujar Taufiq.
Dijelaskan Taufiq, muaranya tak bisa dilepaskan dari ketidakpuasan seseorang terhadap pemberitaan. Entah itj merasa dicemarkan, tendesius, tidak berimbang dan sebagainya.
"Semua itu menyangkut masalah Kode Etik, lepas soal rekomendasi Dewan Pers ke UTE," tutur anak Betawi berdarah Pekalongan ini.
Taufiq, seperti halnya Marnala, berharap DPW PWOIN juga dapat menggelar UKW seperti Jateng. "Setidaknya UKW ini jadi pembekalan agar anggota PWO IN tidak terkena kriminalisasi," ujar keduanya ketika dihubungi Skandal. (Ian)