Program 100 Hari Kerja, Dinas Pendidikan KKT Gelar Kegiatan Dana BOS
Jumat, 25 Oktober 2019 | Dilihat: 782 Kali
Saumlaki, Skandal
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) menggelar kegiatan dengan tema Pembinaan Penguatan Kualitas Penyusunan Laporan Keuangan yang Transparan dan Akuntabel, di Aula Kantor Agama, Kamis kemarin, 24/10.
Kegiatan tersebut selain mewujudkan Progran 100 Hari Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, juga Penguatan Manajemen dan Sumberdaya Manusia,Keuangan dan Sarana Prasarana.
Kegiatan tersebut menghadirkan seluruh Bendaraha BOS Dan BOSDA Sekolah Dasar ( SD ) maupun Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) Se Kapupaten Kepulauan Tanimbar,( KKT ).
Dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas, kemudian teknisnya dilanjutkan Sekretaris Dinas sebagai narasumber tunggal dan tim.
"Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan perubahan demi peningkatan mutu pendidikan di KKT sesuai target kami," jelas Fatlolon
Menurut dia, Dinas Pendidikan harus naik rangking atau naik tingkat sehingga ada perubahan yang positif ke depan, khususnya dunia pendidikan," ungkap Sekretaris Dinas Fatlolon.
Kegiatan ini juga, lanjut Fatlolon, untuk peningkatan serta penguatan sumber daya manusia ( SDM ) terkait pengelolaan anggaran Dana BOS Dan BOSDA.
"Sebab anggaran itu uang negara yang diperuntukan masyarakat dalam dunia pendidikan, sehingga pengelolaaan anggaran harus transparan, akuntabel dan dapat dipertanggung jawabkan,' tuturnya.
Mengingat anggaran dana BOS dan BOSDA bukan anggaran pribadi, tapi anggaran negara yang diberikan kepada Dinas Pendidikan untuk mengelolanya dengan semua stake holder dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan sesuai visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Tanimbar yang cerdas. Ini tanggung jawab kita semua.
"Agar transparan, akuntabel, maka kita bentuk pendapingan dan pengawasan terpadau yang melibatkan semua stake holder baik kabupaten maupun kecamatan, sehingga anggaran tersebut dikelola dengan baik dan benar," lanjut Faolon.
Kegiatan ini juga baru pertama kali diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan selama pergantian pimpinan Dan mendapat sambutan positif Positif Dari Para Bendahara , meski terlihat kaku dan ragu.
"Mungkin karena mereka berhadapan dengan kami yang baru dengan strategi kami yang baru juga. Tapi pada intinya misi kami pasti baik," tutur Fatlolon.
Dalam memberikan materi tadi fakta ada sebagian besar Bendahara Sekolah, khususnya BOS DAN BOSDA tidak di SK kan oleh Bupati, tapi oleh Kepala Sekolah, tanya Skandal.
Menurut Fatlolon, rilnya ada SK Kepala Daerah terkait SK Bendahara dan Prosesnya diusulkan dari bawah ke atas. Namun dalam proses perjalanan pasti ada pertimbangan pertimbangan Kepala Sekolah untuk nenggantikan Bendahara mengingat ada Bendahara yang sakit, meninggal dunia dan ada yang sudah dipindahtugaskan. Justru itu kami sudah panggil Kepala Sekolah untuk menggantikan Bendahara Bendahara tersebut guna kelancaran pencairan anggaran. Sehingga endingnya juga baik dan kami sudah koordinasikan demi menyelamatkan Anggaran untuk peningkatan pembangunan dan peningkatan pendidikan di KKT,"
jelas Fatlolon.
Ke depan bila ada Bendahara yang menyalahgunakan anggaran Dana BOS DAN BOSDA,tidak transparan Dan akuntabel, "Pasti kami tindak tegas sesuai peraturan. Bukan karena kemauan saya Atau bapak Kadis, tapi sesuai aturan. Itu adalah amanat Undang Undang," tutur Fatlolon mengakhiri.
( TAN 1 )