Tutup Menu

Pencairan Bansos terkendala mesin EDC Bank Madiri,

Senin, 14 Desember 2020 | Dilihat: 870 Kali
    
Malra Skandal.13/12/2020
Bantuan untuk Masyarakat dari pemerintah sangatlah dinanti oleh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali, termasuk Provinsi Maluku, Namun tidak seperti yang diharapkan. masyarakat di kab Malra (Maluku Tenggara), karena bansos yang diharapkan terkendala dengan sulitnya mencari Agen yang telah ditunjuk dinsos ternyata mesin EDC-nya rusak dan tidak berfungsi. sedangkan pihak Bank Mandiri merupakan sebagai mitra dengan dinsos penyalur bantuan dana sembako dari Kemensos Cabang Malra, seakan tidak perduli 
 
Karena Bank Mandiri sudah menyediakan mesin EDC untuk ke kei besar selatan dan juga kei besar selatan barat yang sudah ada jaringan internet. Namun Faktanya yang terjadi dilapangan seperti di kecamatan kei besar yang sudah memiliki mesin EDC 3 Buah juga masih diberikan tambahan 2 buah lagi, sedangkan kecamatan lain yang sudah diusulkan oleh dinas sosial kab Malra ini kenapa tidak direspon oleh kepala cabang Bank Mandiri.
 
Bahkan ada agen yang beralamat di perumnas sudah memiliki mesin EDC namun masih diberi mesin lebih dari satu, apa memang hanya para agen ini saja yang bisa melayani ribuan masyarakat yang mendapatkan sembako di kab Malra ini.
 
Selain itu juga ada agen yang telah memiliki mesin EDC, namun karena mesin sudah rusak kurang lebih 5 bulan sehingga tidak bisa melayani masyarakat yang akan mengambil bansos tersebut dan tidak ada tangapan dari pihak bank untuk dapat memperbaiki, bahkan pihak Bank Mandiri kembali memberikan bantuan mesin EDC yang baru kepada agen lain yang sudah memiliki mesin EDC.
 
Permasalahan tersebut diatas dinilai banyak merugikan masyarakat, karena bagi mereka yang tinggal sangat jauh dari kei besar datang menyeberangi lautan pulang pergi kurang dengan menggunakan transportasi laut dan harus mengeluarkan biaya lebih dari Rp 250,000 sedangkan kalau di Utara timur paling sedikit harus mengeluarkan dana sebesar Rp 1.000.000, untuk pulang pergi tual hanya untuk menerima bantuan sembako yang kisaran harganya Rp 200,000, jadi apabila diperhitungkan bantuan yang diberikan bagi masyarakat ternyata hanya memberatkan lalu dimana manfaatnya.
 
Terkait dengan pemberian mesin EDC ke agen agen ini terkesan tebang pilih, karena masih banyak agen bansos yang masih menunggu mesin EDC agar dapat beraktifitas,
 
Sedangkan mesin EDC ini tujuanya untuk di bagi-bagikan ke agen yang resmi dari bansos, tetapi ini sebaliknya pimpinan cabang Bank Mandiri Malra bersama staf kembali membagikan mesin EDC ini kepada yang bukan agen resmi dari bansos dan kembali melayani masyarakat guna mencairkan bansos, ini kan sebuah “keajaiban” yang dilakukan pimpinan cabang PT Bank mandiri.
 
Dan ini bukti fakta yang terjadi di desa Mastur kecamatan kei kecil timur, agen yang resmi sudah terdaftar sejak tahun 2019 yang siap untuk membantu wilayah kei kecil timur dan kecil timur selatan bahkan juga kecamatan kei besar selatan barat, namun hingga saat ini satu mesin pun tidak diberikan.
 
Menurut hasil pengamatan dilapangan tim menilai bahwa pimpinan cabang PT Bank mandiri Malra tidak profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, seperti kembali menciptakan KKN. Hal seperti ini sesuai dengan hasil investigasi bahwa diduga ada sesuatu yang telah diciptakan oleh pimpinan cabang PT bank mandiri Malra. hingga sampai detik ini para agen agen lain masih dipenuhi antrian masayarakat seperti ikan yang dijual di pasar.
 
Oleh karena itu kami menilai ini ada sebuah skenario KKN yang telah dibangun oleh kepala cabang Bank Mandiri Malra. olehnya itu diminta kepada pimpinan PT Bank mandiri baik Ambon maupun Jakarta agar guna mencopot jabatan pimpinan cabang mandiri Malra, karna dinilai yang bersangkutan bekerja tidak profesional dan sangat menimbulkan kekecewaan kepada masyarakat juga para agen-agen yang lain.
Obama-Tual

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com