Mura, Skandal
Kasus pemukulan oknum Gapoktan, EM terhadap wartawan Sumateran News.com dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
"Sudah selesai secara kekeluargaan," jelas Indra, wartawan Sumaten News lewat WA.
Kapolsek Muara Kelingi AKP Hendri Agus kepada Skandal di kantornya (28/10) juga mengakui kalau mereka mau damai, sehingga berkas laporan dicabut.
Seperti diketahui, Indra, wartawan Sumatera News dipukul oleh EM, oknum pengurus Gapoktan, saat mencoba konfirmasi.
Kasus tersebut dilapori oleh Indra ke Kapolsek Musi Rawas, 12/10, dengan LP STPL/B/06/X/2019/SS/Mura/SEK.MA.Kelingi.
“ Tetap jaga kekompakan dan solidaritas, dan untuk dugaan kekerasan oknum tersebut tetap kita kawal proses hukumnya sudah sampai dimana perlu kita pertanyakan walau sudah ada kesepakatan damai secara keluarga kita ingin tahu dan berharap kejadian ini jangan terulang lagi tegas Arijal penuh semangat.
Tindakan itu, menurut Sancik, Ketus DPD JPKP Kabupaten Mura, tidak terpuji, seperti preman karena sampai terjadi memukul dan menjotos wartawan saat melakukan liputan.
"Ini tindakan yang sangat mencederai kemerdekaan dan kebebasan pers,” tegas Sancik, sapaan akrabnya.
"Itu perbuatan tercela, tidak perlu ditiru sebagai PNS yang seharusnya jadi cerminan masyarakat," tandasnya.
Sancik, menambahkan, akan selalu memberikan support dan pembelaan kepada wartawan yang mengalami tindakan kekerasan dalam menjalankan tugas. "Kita tahu wartawan ada karya (tulisan laporan yang disajikan di medianya) bukan Muntaber (Muncul tanpa berita red)," ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, Em saat dikonfirmasi oleh Wartawan soal bantuan pemerintah yang sudah 1 bulan belum dibagikan ke anggota Kelompok Tani Manunggal Jaya dengan Ketua Jamhari.
Saat terjadi perdebatan dan argumentasi antara keduanya, tiba tiba oknum tersebut
menonjok muka Indra, mengakibatkan wajahnya mengalami luka-gores.
Korban langsung ke puskesmas terdekat guna visum .(ed).