Masyarakat Desa Atubul Da KKT Curigai Kadesnya
Senin, 03 Juni 2019 | Dilihat: 1480 Kali
Saumlaki, Skandal
Masyarakat Desa Atubul Da Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) mencurigai Kepala Desa dan Bendahara Desa (Bendes). Keduanya kebetulan dijabat oleh pasangan suami istri.
Keduanya, meski baru menjabat dua tahun, telah membangun rumah permanen yang kelihatannya belum selesai dikerjakan.
Menurut warga, sejak 2017 hingga 2018 ada hal, mengelola miliaran rupiah anggaran desa Atubul Da milyaran rupiah, dan saat ini sedang memasuki pengelolaan anggaran tahun 2019.
Namun dalam implementasinya diduga tidak transparansi, membuat masyarakat curiga dan menilai sebagian dana desa telah disalahgunakan untuk kebutuhan pribadinya.
"Mereka sudah membangun rumah baru, padahal kami masyarakat desa Atubul Da sejak tahun 2018 tidak dapat pemberdayaan dari dana desa itu," ujar seorang warga, menyebut program pemberdayaan dicoret oleh kepala desa, termasuk di 2019 juga dicoret.
"Katanya semua anggaran untuk pembanguna setapak" ujar salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya kepada SimpulRakyat.co.id, Minggu (2/6).
Karena ketidakterbukanya proses penggunaan anggaran, membuat semua ketua RT di desa Atubul Da mogok kerja. Mereka tidak masuk kantor selama 1 bulan terakhir.
"Kami kecewa karena Dana Silpa tahun lalu sebesar Rp 200 juta lebih sudah dicairkan, dan dibagi - bagi ke staf, termasuk Linmas. Namun kami RT tidak dapat Rp 1 saja" kata salah seorang ketua RT kesal.
Saat wartawan hendak meminta klarifikasi sang kades di rumahnya tidak berada di tempat. Keluarganya mengatakan kalau kepala desa sedang ke desa Tumbur.
Bahkan, setelah kembali dari desa Tumbur malam harinya, sang kades dengan sombongnya menyuruh seorang anggota Linmas untuk memanggil wartawan yang mendokumentasikan rumah barunya itu untuk menghadapnya. Saat itu, sang kades telah mengumpul staf desa di rumahnya sambil menunggu oknum wartawan tersebut. Namun karena sudah malam maka para wartawan memilih pulang ke Saumlaki.
Sebelumnya, sekitar pukul 18.15 WIT Bendahara Desa berteriak menghardik wartawan KKT yang melakukan tugas jurnalis di desa Atubul Da. Dia menuding wartawan jalanan dan abal - abal. Dia tidak terima lantaran rumah barunya itu difoto.
Para Ketua RT dan masyarakat desa Atubul Da, sangat mengharapkan agar Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon,SH.MH, segera memanggil mereka (Kades/Bendes) berdua untuk dimintai keterangan, sekaligus pertanggungjawaban atas pengelolaan anggaran tahun 2017 dan 2018. Sebab, wajah desa Atubul Da hingga saat ini tidak ada perubahan yang signifikan, kecuali hanya rumah sang kades yang berubah. (MI)