Skandal jepara
Setelah diberitakan dan viral lewat media sosial, oknum UE kini merasa cemas dan was was akan proses hukum yang membelitnya terkait ancaman dan menghalangi tugas jurnalistik kepada Maskuri, wartawan Sahabat Bhayangkara Indonesia.
Kini oknum perangkat Desa Jambu Barat, UE melakukan lobi lobi kepada teman-temannya. Kabar yang beredar, dia meminta damai kepada wartawan.
"Begini mas, saya di hubungi oleh keluarganya. Mereka meminta damai agar kasus pengancaman dan menghalangi tugas jurnalistik tidak usah di lanjut ke proses hukum,"ujar Toni menirukan ucapan saudaranya, UE via telpone selularnya.
Toni mengaku akan menyampaikan kepada korban. "Mau damai atau tidak, saya sendiri tidak bisa menjamin,karena ini sudah menyangkut pengancaman profesi,ya lebih baiknya di temui pada korban mau atau tidak,karena kasus ini sudah di tangani oleh PWO Jawa Tengah," ujar aktivis kota Ukir saat diskusi wartawan di jalan raya Ngabul Tahunan Jepara.
"Permintaan damai yang bagaimana dulu,ini menyangkut profesi. Diri saya yang diancam, dihalangi halangi serta di lecehkan oleh pelaku di hadapan teman teman semua. Kok terus secepat itu minta damai, apa tidak di pikir dulu sebelum berbuat? Jangan asal sok jago sok coboy ini negara hukum," kata Maskuri geram.
Warga asli Plajan itu menambahkan, biarkan proses hukum berjalan dulu saja. "Nantinya kita tahu persoalan yang sebenarnya,"imbuh maskuri.
Wakil Ketua PWO Jawa Tengah
N.Aji Gunawan menanggapi permintaan damai pelaku pengancaman wartawan."Belum di apa apakan kok ngajak damai.Apa dia takut diproses hukum ya.diperiksa saja belum kok langsung minta damai. Jika minta maaf, ya pasca pengancaman.Sikap arogan dan bergaya preman harus diberi pelajaran," tegas pria dua anak ini yang pernah malang melintang di berbagai media.(timjtg)