Amuntai – tabloidSkandal.com
Tim KP2S Kabupaten Hulu Sungai Utara bersama Tim LGCB-ASR_Iney (Investing in nutritiin and early years) Regional Kalimantan, Lintas Program dan Lintas Sektor di Aula Bappelitbang Kab HSU.
Rapat ini sendiri dihadiri oleh Kepala Bappelitbang, Dinas PUPR, Dinas Dikbud, Dinas Dukcapil, DPPKBPPA, Dinas Ketahanan Pangan, BPMD, Dinas Sosial, Dinas Perkim, Kemenag, Dinas Kesehatan.
Dalam sambutannya Plt Kepala Bappelitbang Hj Ina mengharapkan dapat terlaksananya kegiatan ini untuk menurunkan stunting di kab HSU dengan target 24% di tahun 2021 tercapai, atau bisa lebih dari target yang kita harapkan.
Dalam wawancara Rademan (tenaga ahli bangda) menjelaskan pertama bimbingan tehnis terhadap aksi Satu (1) sampai dengan aksi Lima (5) Aksi #1 Melakukan identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program, dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi. Aksi #2 Menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi. Aksi #3 Menyelenggarakan rembuk stunting tingkat kabupaten/kota. Aksi #4 Memberikan kepastian hukum bagi desa untuk menjalankan peran dan kewenangan desa dalam intervensi gizi terintegrasi. Aksi #5 Memastikan tersedianya dan berfungsinya kader yang membantu pemerintah desa dalam pelaksanaan intervensi gizi terintegrasi di tingkat desa.
Kedua adalah bimbingan tehnis terhadap aplikasi yang digunakan mulai dari tahun 2021 berbeda dengan aplikasi yang lama, perbedaanya adalah apabila kita memerlukan data untuk presentasi harus di olah lagi sedangkan yang baru ini bisa langsung digunakan
Untuk menurunkan angka stunting 21 indikator sebagai standar pelayanan minimal yang harus dilaksanakan oleh semua SKPD yang ada.
Pemberian tablet darah (FE) juga diberikan kepada remaja putri, artinya kita menyiapkan sebelum mereka melahirkan, karena memperbaiki setelah dia lahir itu sulit.
(Diskominfo HSU-Ikhsan/Eddy)