Tabloidskandal.com – Jakarta || PT Kevin Nagaputihku Agency secara resmi diluncurkan pada Jumat (27/6) di Ballroom Tavia Heritage Hotel, Jakarta Pusat. Momentum peluncuran ini dirangkai dalam dua seminar bertema “Membangun Keselarasan Teknologi dan Budaya Menuju Lingkungan Indonesia yang Sehat” serta “Memupuk Kebijaksanaan di Era Digital”. Ratusan peserta dari kalangan pelajar, akademisi, tokoh masyarakat, hingga konten kreator turut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Peluncuran dibuka dengan sambutan dari Christy Andrini, yang dikenal pula sebagai Omah Naga Putih, sekaligus menjabat sebagai CEO PT Kevin Nagaputihku Agency. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif di tengah derasnya arus informasi dan transformasi teknologi.
“Teknologi hanyalah alat. Di era digital ini, kita harus menjadi filter yang cerdas. Kebijaksanaan adalah fondasi utama agar kita tidak kehilangan nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Christy.
Ia juga menyampaikan bahwa agensi yang dipimpinnya hadir untuk menjembatani antara dunia digital, nilai budaya, dan gerakan sosial yang berdampak.
Sambutan kedua disampaikan oleh Ihsan Manna, Presiden TikTok Indonesia. Ihsan mengungkapkan bahwa platform digital kini memegang peran besar dalam menyebarkan nilai edukatif dan mendorong perubahan sosial.
“Dengan jutaan pengguna aktif di Indonesia, TikTok bukan hanya platform hiburan. Kami mendukung inisiatif yang membawa dampak positif, seperti yang dilakukan oleh PT Kevin Nagaputihku Agency,” ucapnya.
Peluncuran resmi kemudian dibuka oleh Taufik Rachman, S.Sos., SH, selaku Dewan Pakar. Dalam sambutannya, ia menyatakan dukungannya terhadap kegiatan yang menyatukan isu lingkungan dan literasi digital dalam satu gerakan terpadu.
“Seminar ini bukan sekadar acara, tapi cikal bakal dari gerakan sosial yang dibutuhkan di era saat ini: literasi, etika, dan kepedulian,” tegasnya.
Sesi pertama bertajuk “Membangun Keselarasan Teknologi dan Budaya Menuju Lingkungan Indonesia yang Sehat” menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang.
Juniver Pandjaitan, dari APTLI, menyoroti pentingnya peran Dinas Lingkungan Hidup dalam sosialisasi pengelolaan sampah, serta transparansi anggaran pengelolaan sampah yang mencapai hampir Rp 3 triliun per tahun.
Dr. Dewi AmbarSari, S.E., M.Si mendorong agar bank sampah diformalkan dalam bentuk koperasi agar hasil seperti kompos dapat dikelola dan dijual kembali sebagai sumber ekonomi masyarakat.
Rasanto Adi, pemerhati hutan kota, menyampaikan pentingnya keberadaan dan pelestarian ruang hijau sebagai pusat edukasi lingkungan urban.
“Hutan kota harus dijadikan ruang hidup yang mendidik, bukan sekadar pelengkap tata kota,” tegas Rasanto.
Sesi berikutnya yang kedua bertema “Memupuk Kebijaksanaan di Era Digital” membahas tantangan literasi dan etika di tengah derasnya informasi digital, dengan narasumber yang hadir diantaranya Prof. Dr. Dirgantara Wicaksono, CEO Guru YouTuber, Taufan Lutia, S.E., M.Si, Wakil Ketua Umum HIPMI.
Prof. Dr. Dirgantara Wicaksono, CEO Guru YouTuber, menekankan pentingnya pemanfaatan AI dan algoritma untuk menyebarluaskan konten edukatif secara efektif.
“Konten kreator perlu sadar bahwa algoritma bisa menjadi alat pendidikan jika dikelola dengan niat yang benar,” ujarnya.
Sementara itu, Taufan Lutia, S.E., M.Si, Wakil Ketua Umum HIPMI, menyampaikan bahwa dunia usaha digital harus dibangun di atas pondasi nilai dan kesadaran sosial.
“Generasi konten kreator tidak cukup hanya kreatif, tapi juga harus bertanggung jawab secara sosial,” tambahnya.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab, kuis berhadiah, pembagian doorprize, dan semangat kolaborasi. Para peserta berharap kegiatan serupa dapat dilanjutkan di berbagai daerah di Indonesia.
“Ini baru langkah awal. PT Kevin Nagaputihku Agency hadir untuk menyatukan gerakan sosial, teknologi, dan nilai budaya dalam satu langkah konkret yang berdampak,” ungkap Christy Andrini di akhir acara. (**)
