Solo, Skandal
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Puro Mangkunegaran Solo akan menggelar kirab pusaka malam 1 Suro, Sabtu (31/8) malam. Kirab pusaka tersebut untuk menyambut tahun baru Jawa 1 Suro Wawu 1953 atau 1 Muharram 1441 Hijriah.
Pengageng Parentah Karaton Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Dipokusumo mengatakan, kirab akan dimulai setelah pukul 23.00 WIB, mengelilingi jalan di sekitar keraton, yakni Jalan Kapten Mulyadi, Veteran, Yos Sudarso, Slamet Riyadi dan kembali ke keraton. Selain kebo bule atau kerbau keturunan Kyai Slamet juga ikut dikirab sejumlah pusaka lainnya.
"Ada 9 pusaka Dalem (kebo bule) yang akan kita kirab besok, selain beberapa pusaka yang lain," ujar Gusti Dipo, sapaan akrab KGPH Dipokusumo, saat dihubungi media Jum at (30/8/2019)
Gusti Dipo menjelaskan, Kebo Bule yang dianggap sebagai lambang keselamatan, akan menjadi cucuk lampah kirab dari Kori Kamandungan, pintu utama keraton. Disusul kemudian barisan pembawa pusaka, para sentana serta ratusan abdi dalem.
Hery Sulistyo, pawang kerbau Kyai Slamet mengaku telah mempersiapkan kerbau dengan baik. Gladi bersih sudah dilakukan dengan hati hati agar perjalanan kirab lancar.
Menjelang kirab kerbau juga akan dibersihkan dan di karantina di kandang khusus.
"Rabu dan Kamis sore kemarin sudah kita lakukan gladi bersih. Tujuannya agar 9 kerbau ini terbiasa saat bertemu manusia," pungkas dia.
Berbeda dengan Keraton Kasunanan, kirab di Puro Mangkunegaran dilaksanakan pukul 19.00 WIB. Informasi terkait penyelenggaraan kirab juga telah terpasang di baliho besar pamedan (lapangan) pintu utama istana. Kirab tapa bisu tersebut akan mengelilingi tembok luar istana.
( zubaidah)