Jakarta, Skandal
Impian masyarakat Binjai dan Langkat punya jalur kereta api, akhirnya bakal terwujud. Diperkirakan, Agustus mendatang, rute ini bakal dioperasikan.
"Pengerjaannya sudah 95 persen. Jadi, tinggal menunggu hasil uji coba tim Kemenhub," jelas Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK) Binjai- Besitang Balai Teknik Perkeretaapian Subangut, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Ari Hendratno.
Hal tersebut ditegaskan Ari pada Skandalcom saat mendampingi Joko Prahoro Kasubdit Pengelolaan Sarana Milik Negara Direktorat Sarana yang melakukan Inpeksi rabu (24/7/19)
Selain uji coba tadi, rute Binjai Besitang ini, menunggu alat mengatur/perpindahan kereta api ke jalur lainnya, akrab dengan sebutan wesel.
"Jka sudah datang, kita tinggal pasang, menyusul tanda melalui lampu, sirene melalui jaringan yang dikerjakan oleh teknisi," papar Ari.
Setelah hal-hal teknis tadi, barulah pengujian, Safety August Man (konsep keselamatan kerja), hingga keluarnya sertifikasi layak jalan. "Barulah kita operasionalkan sebagai alat transportasi massal," jelas Ari.
Joko Prahoro dan Nasrun Hartanto dari Skandal
Menurut dia, kereta api ini akan melewati 7 stasiun, diawali Stasiun Binjai, Stasiun Stabat ( Tanjung Slamat), Stasiun Kuala Bingei, Stasiun Tanjung Pura, Stasiun Gebang, Stasiun Brandan dan terakhir Stasiun Besitang.
"Seluruh Stasiun itu nanti akan dilewati," tegasnya. Lagi-lagi kelayakan jalur yang dilintasi dan stasiun sangat dipertaruhkan.
"Ahamdulillah, semuanya sudah 95 persen selesai, walau ada beberapa yang masih dibenahi," tutur Ari.
Cuma, sebelum "kuda besi" itu melaju, ada sosialisasi kepada masyarakat, terutama soal pentingnya keselamatan kereta api bila mengambil batu kerikil, besi pengait/penyanggah ketahanan rel kereta api.
"Jika diambil, dampaknya kereta api bisa anjlok dari rel," Ari mewanti-wanti. Apalagi pemahaman masyarakat sekitar masih minim. Maklumlah, sudah puluhan tahun, jalur ini mati alias tidak berfungsi.
"Jadi sosialisasi ini bagian yang tidak terpisahkan dari keselamatan kereta api," tuturnya.
Ari Hendratno dan Nasrun Hartanto
Lantas, apakah jalur ini sudah aman? Joko Prohoro meng-iya-kan. Dari uji coba tadi, rel dan stasiun sudah layak dioperasionalkan.
"Ya, memang masih ada pembenahan yang lebih baik saat kereta api melintas hingga aman dan sampai tujuan" ujar Joko.
Seperti halnya Ari, Joko juga meminta agar masyarakat sekitar turut merawat jalur tersebut. "Jadi, jangan diambil yang ada di sekitar rel," pintanya mengingatkan, sehingga keselamatan kereta api tetap terjaga.
Apalagi, jalur kereta api ini, bagian tidak terpisahkan dari program presiden menyatukan Sumatera.
"Jika saja ada gangguan, maka menghubungkan Sumatera jadi terputus. Kan, kita juga yang rugi,' jelas Joko.
Soal imbauan tadi, ternyata dapat respon positif dari warga. "Kami sangat mendukung pemerintah kembali mengoperasikan kereta api, setelah sekitar 30 tahun lalu saya tidak merasakan," tutur Zulusman, warga Dudun Tanjung, Kabupaten Langkat. (Tim)