Klungkung, Skandal
Minggu pagi 30/8/2020
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama Ketua PKK Kabupaten Klungkung Ny. Ayu Suwirta memantau kondisi Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS), Karangdadi, Desa Kusamba, Kec. Dawan, Klungkung. Pemantauan dilakukan untuk mengecek persiapan kunjungan kerja Ketua PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster pada hari Senin 31/8/2020 besok. Selain kunjungan ke TOSS Center, Pembibitan HATINYA PKK serta Kebun PKK Ny. Suastini juga akan mengunjungi LEP Mina Sari Segara tempat produksi Garam Tradisional Beryodium “Uyah Kusamba”.
Bupati Suwirta mengecek sejumlah sarana, fasilitas dan kebersihan yang ada di TOSS Center, Pembibitan HATINYA PKK serta Kebun PKK. Bupati berharap para petugas bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan besok dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan. “Mari selalu jaga semangat yang tinggi, apa yang kita lakukan ini semoga bisa memberikan dampak baik untuk menjaga kebersihan lingkungan khususnya di Klungkung,” harapnya.
Menurut Bupati program TOSS Center merupakan bentuk komitmennya dalam menjaga pelestarian lingkungan karena Kabupaten Klungkung banyak mempunyai destinasi wisata.
Salah satu produk unggulan TOSS adalah briket bahan bakar yang dibuat dari fermentasi cacahan sampah organik. Pemkab Klungkung bekerja sama dengan Indonesia Power dan STT PLN untuk program waste to energy yaitu briket sebagai sumber energi bio massa karena sampah organik paling dominan tiap hari. "Program ini sudah masuk inovasi TOP 40 Nasional, mudah-mudahan kedepan mampu menjadi tempat percontohan pengolahan sampah," ujar Bupati Suwirta.
Selain itu rumah contoh Pembibitan HATINYA PKK dan Kebun PKK seluas 10 x 10 meter dilengkapi sebuah gubuk ilalang juga sudah ditanami berbagai tanaman sayur organik yang berasal dari rumah pembibitan, diantaranya seledri, tomat, cabai, serai, kemangi serta sejumlah tanaman bunga. Rumah contoh HATINYA PKK nantinya akan dipergunakan sebagai percontohan kepada para ibu-ibu PKK dalam pemanfaatan dan penataan halaman rumah masing masing.
Tak kalah pentingnya Bupati juga mengenalkan program unggulan yang baru saja dilaunching yakni Garam Tradisional Beryodium “Uyah Kusamba”. Program tersebut merupakan mimpi besarnya dalam membangkitkan produksi petani garam di Kusamba.
Saat ini sudah dijual kepasar dengan harga Rp. 5.000/250 gram dengan kapasitas produksi sebesar 14 atau 12.000 pcs/bulan. Untuk bahan baku koperasi membeli garam tersebut seharga Rp10ribu/kg.
sony/bali