Skandal. Pati
Demo pada sabtu 18 juli 2020 pukul 9.30 pada pekan lalu oleh Warga perumahan Taman Mutiara Persada Desa wangunrejo.kecamatan.Margorejo Kabupaten Pati Jawa Tengah.di picu kepentingan kelompok dan kepentingan pribadi 5 gelintir orang saja yang tak puas terkait informasi pembangunan desa.
Demo sekitar puluhan warga itu hanya menjadi isapan jempol belaka.apalagi yang menuntut dugaan korupsi 2.5 Milyard hanya asal menuduh alias hoax.
Kemudian tuduhan warga TMP atas dugaan pungli jual beli tanah oleh jarum adalah bukan sebagai penjual tanah.apalagi para penjual tanah itu sudah tidak ada mempermasalahan lagi.artinya penjual tanah itu sudah membuat surat pernyataan.
Warga perumahan taman mutiara persada memang sebagian besar adalah warga pendatang bukan pribumi asli Desa wangunrejo.
Anehnya lagi warga yang demo kemarin minggu pekan lalu dengan tersulut emosi bermaksut melaporkan perangkat desa EK yang di tuduh menulis di WA di anggap ujaran kebencian,namun setelah perangkat desa itu datang dan menemui para penghuni TMP dengan meminta maaf,wargapun luluh mental dan moralnya tidak seperti di awal yang ngotot ingin memenjarakan perangkat desa kamituo sudo.kemudian adanya tulisan di makam II dukuh kaliampo yang di artikan diskriminatif adalah tuduhan yang tidak berdasar sebab warga pribumi tidak pernah melakulan tulisan dengan bentuk apapun.sebab kelompok yang menuduh membuat tulisan hanya sebagai bentuk opini saja untuk menyudutkan pemerintah Desa wangunrejo.
Sementara warga pribumi asli kelahiran kaliampo. Agus membantah," semua atas dasar adanya unsur kekecewaan dan kepentingan segelintir orang saja.sebab yang nyeponsori demo juga ingin pembangunan di wilayah minta di manja sebab jika demikian otomatis untuk melancarkan usahanya,"terang agus warga asli dukuh kaliampo.
Dia menambahkan."Warga di perumahan itu bisa di hitung dengan jari yang demo kemarin hanya saja pihak dari luar yang ikut bergabung,jujur saja warga pribumi itu kebanyakan kaum jadi tidak mau terkontaminasi okeh pihak pihak yang menunggangi kepentinganya,"tandas pria muda satu anak itu.
Kemudia Rifai juga membantah dengan adanya dugaan berbagai tuduhan itu tidak benar."Semua tuduhan tuduhan itu tidaklah benar.saya sendiri seumur saya ini mulai dari kepala desa wangunrejo yang pertama yaitu Subari,Desa ini selalu nyaman tidak ada gejolak namun setelah adanya warga pendatang Desa kami merasa kurang nyaman,"terang warga asli kaliampo rw 01.
Kemudian sekretaris RT 02 T Hariwibowo,Desa kami ini merasa terinjak adanya ketidak puasan para pendatang yang mementingkan kepentingan pribadinya,kami saja warga asli pribumi tidak menyoal terkait pembangunan apalagi anggaran Dana Desa juga selalu dilaksanakan oleh pemerintah desa,wibowo mencontohkan,Bangunan mulai dari timur bekas resto sendang sani jalan ke utara bangunan itu juga anggaran dari Dana desa.kemudian jalan menuju jembatan,jalan menuju masjid jalan menuju arah sekolah Mts sampai jalan dan bangunan gorong gorong menuju jl bekas lapangan tembak serta jalan barat Balai desa menuju selatan Balai desa itu juga dari anggaran Dana Desa,tambahnya lagi.pembangunan Dana Desa wangunrejo sudah di laksanakan sesuai RABnya.ada panitianya ada juga pengawas bangunanya".terang Hari yang akrab di panggil Badi. (tim)