Buru Selatan, Dari Suami Meloncat ke Sang Istri jadi Bupati?
Senin, 22 Juni 2020 | Dilihat: 890 Kali
Buru, Skandal
Bupati kabupaten Buru Selatan dituding masyarakatnya "haus kekuasaan" dan menciptakan dinasti keluarga, menyusul haulnya mendukung pencalonan istrinya sebagai bupati.
"Dia begitu ngotot dan mati-matian mendukung istrinya naik tahta sebagai Bupati," ujar tokoh masyarakat di sana yang enggan disebutkan jati dirinya.
Padahal, bupati sendiri sudah menjabat dua periode.
Menurutnya, saat bupati menjagokan istrinya,
Safitri Soussolissa, sah-sah saja dslam tatanan demokrasi."Cuma aneh, apa tidak ada orang lain lagi yang dapat bersanding selain mereka? " tanyanya dengan nada tinggi.
Alasannya, perjuangan sang suami dalam memperjuangkan karier sang istri, begitu ngotot. "Apa negara kita sudah berhaluan dinasti, sehingga ketika suami menjabat dua periode,maka dilanjutkan oleh sang istri, hingga anak dan cucu?" tanyanya penuh keherenan.
Lagi-lagi dia menilai era reformasi memiliki potensi menjadi dinasti keluarga dalam meraup kekuasaan. "Itu sih, sah-sah saja, asalkan punya kualitas pemimpin," tambahnya.
Di akhir pembicaraan,
dia berharap agar ada orang lain lagi yang mampu berdedikasi mau memimpin daerah Buru Selatan.
"Oh malangnya nasib Buru Selatan. Daerah terpencil, potret kemiskinan yang memilukan," tandasnya.